Rabu 29 Jul 2015 07:07 WIB

Makassar Lawan Narkoba dan Korupsi Lewat Seragam Sekolah

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Kebutuhan Seragam Sekolah. Pembeli memilih seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (24/7).
Foto: Republika/ Wihdan
Kebutuhan Seragam Sekolah. Pembeli memilih seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Seragam baru siswa kota Makassar yang beriis bebebrapa tulisan seperti 'Aku Benci Narkoba' memang masih mendapat banyak pertentangan. Penambahan atribut bertuliskan Aku Benci Narkoba dan Aku Benci Korupsi, serta lambang bendera merah putih di dada kanan dan kiri, disebut 'norak' oleh sebagian kalangan pelajar dan masyrakat.

Meski mendapat pertentangan, Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto selaku pencetus konsep ini menuturkan, penambahan atribut tersebut merupakan aksi nyata sebuah pemerintahan yang ingin membuat para penerus bangsa ini jauh dari pemakaian narkoba dan aksi korupsi di hari kelak.

"Kita mulai dari seorang pelajar untuk mengingatkan diri sendiri dan saling mengingatkan teman sebaya agar tidak gagal dalam merebut masa depan dengan menjauhi narkoba dan tiidak bertindak korupsi," ujar Ramdhan, Selasa (28/7).

Menurut dia, penerapan ini juga adalah langkah fundamental. Dengan penempelan atribut Aku Benci Narkoba dan Aku Benci Korupsi, maka siswa bisa saling memandang atribut tersebut. Sehingga nantinya siswa akan menegus siswa lain jika terdapat temannya yang menggunakan narkoba atau melakukan korupsi.

"Indonesia mempunyai kehancuran sosial yang diakibatkan korupsi dan narkoba. Ini penyakit dan harus diberantas. Maka kami akan menjadi pelopor di indonesia," ungkap Ramdhan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement