REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG – Pelaksanaan olimpiade astronomi internasional (IOAA) Selasa (28/7) malam berhasil menyelesaikan tes naked eye dan small telescope untuk mengamati benda-benda langit. Meski begitu tahap pertama dari rangkaian kompetisi IOAA 2015 terpaksa dihentikan. Akibatnya percobaan tes observasi pertama yang di lakukan di Lapangan Gunadarma, kompleks Candi Borobudur, hanya berlangsung satu jam. Dari pukul 21.11 WIB dan terpaksa dihentikan sekitar pukul 22.11 WIB.
Tes observasi IOAA 2015 terdiri dari tiga jenis tes. Ditambah dengan satu jenis tes cadangan. Tiga jenis tes tersebut adalah tes naked eye, small telescope, dan main telescope. Adapaun tes cadangan, yakni tes planetarium. Tes tersebut hanya dilakukan jika keadaan cuaca tidak mendukung karena mendung atau berawan.
Adapun tes yang tidak berhasil dilakukan adalah tes main telescope. Meski langit Borobudur terlihat cerah dan bersih, tes main telescope terpaksa diundur karena masalah teknis. Tes main telescope kembali dijadwalkan untuk dilakukan pukul 19.00 – 21.00 WIB pada Rabu (29/7). Di tengah kegelapan, para peserta terlihat serius mengerjakan soal-soal yang disajikan.
“Saya tidak berharap apa-apa untuk tes ini karena saya tidak benar-benar mempersiapkan diri secara maksimal untuk tes observasi,” kata peserta dari Amerika Serikat, Srijon Mukherjee.
Ia terlihat pasrah setelah mengerkakan soal-soal tes tadi malam. Sementara itu, peserta dari Kroasia, Lovorka Gajovićh, terlihat lebih optimistis saat mengerjakan tes observasi. “Meski teleskop saya sedikit longgar dan secara pribadi saya merasa waktu pengerjaan tes sangat singkat, saya rasa hasil tes ini akan baik-baik saja,” tuturnya.