Sabtu 01 Aug 2015 19:03 WIB

Jakbook Bukan Sekadar Berjualan Buku

Jakbook merupakan ajang meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Jakbook merupakan ajang meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta saat ini tengah menggelar Jakarta Book Fair (Jakbook) Ikapi DKI 2015. Pameran yang disponsori Bank DKI dan Harian Republika itu diadakan di Plaza Parkir Timur Senayan Jakarta, 27 Juli hingga 3 Agustus 2015.

Setiap tahun Ikapi DKI menggelar dua pameran, yakni Jakbook yang biasanya diadakan pada bulan Juni, dan Islamic Book Fair (IBF) yang digelar setiap bulan Maret. Keduanya diadakan di Istora Senayan Jakarta.

Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan Jakbook tahun ini merupakan yang ke-25 kali. Sementara IBF tahun 2015 merupakan yang ke-14 kali.

“Pada hakekatnya pelaksanaan  pameran buku Ikapi DKI, apakah itu IBF atau Jakbook, pada intinya kita ingin mendekatkan buku kepada masyarakat dengan tujuan meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat. Tujuan akhirnya kita ingin masyarakat kita cerdas dan bermartabat,” kata Afrizal Sinaro, Sabtu (1/8).

Ia menambahkan, Jakbook maupun IBF tidak hanya sekedar berjualan buku. Ada program-program di setiap event pameran tersebut yang sifatnya mencerdaskan. “Di Jakbook 2015, misalnya, ada pemilihan duta baca dan workshop pengembangan literasi, baik untuk guru, orang tua maupun siswa,” ujar Afrizal.

 

Selain itu, Afrizal menambahkan, Ikapi DKI  sudah mengikat komitmen dengan para anggotanya, penerbit buku. Komitmen tersebut adalah di setiap event pameran, penerbit  pasti memberikan diskon khusus kepada para pengunjung antara 30-40 persen. “Bahkan banyak yang sampai 60-70 persen,” tutur Afrizal.

Karena itu, kata Afrizal,  sangat disayangkan kalau ada pernyataan dari sementara tokoh, pejabat maupun LSM atau siapa saja yang mengatakan kalau Panitia Jakbook tahun ini menzalimi orang miskin. “Itu bertolak belakang dengan kenyataan dan upaya-upaya yang selama 25 tahun telah dilakukan oleh Ikapi DKI melalui panitia Jakbook dan IBF,” tutur Afrizal.

Afrizal mengemukakan, jangan hanya mereka yang merasa peduli dengan orang-orang miskin. “Kami pun para penerbit dan para pengurus Ikapi DKI sangat peduli dengan hal-hal tersebut,” ujarnya

Afrizal menyebutkan, Ikapi DKI sudah beberapa kali menyumbangkan buku secara sukarela kepada Pemprov DKI. Baik yang diserahkan melalui dinas pendidikan maupun gubernur, khususnya saat Jokowi masih jadi gubernur DKI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement