REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pakar Nanoteknologi Indonesia, Nurul Taufiqu Rochman menyatakan peneliti sekarang mesti memiliki mindset Technopreneurship. Ini agar hasil penelitiannya bisa lebih berguna di bidang industri.
Pemilik 18 paten ini menjelaskan paradigma berpikir peneliti saat ini kebanyakan terjebak pada dunianya sendiri. Dimana mereka saat melakukan penelitian terjebak pada hal hal yang terlalu tinggi namun tak aplikatif. "Akhirnya penelitian model seperti ini tak terpakai di dunia industri," ujarnya di Gedung ICE BSD City, Tangerang Rabu (5/8).
Lebih lanjut, paradigma seperti ini,kata dia, mestilah dibuang jauh jauh. Sebab pelaku industri sekarang lebih menekankan fungsi dari suatu penelitian. Meski sifatnya sederhana, tapi kalau aplikatif maka itu akan dipakai oleh mereka.
Nurul menjelaskan mulai saat ini peneliti mesti mulai belajar dunia bisnis. Inilah yang dia sebut sebagai Technopreneurship. "Jadi bagaimana cara membuat penelitian namun ada nilai komersilnya," ujar dia.
Ini berkaca pada negara Jepang. Dimana dahulu peneliti di sana sifatnya benar benar buta akan bisnis. Namun secara perlahana ada edukasi dari pemerintah langsung pada mereka. Upaya ini akhirya berbuah manis dimana Jepang mengalami perkembangan teknologi yang cukup pesat