Senin 10 Aug 2015 22:09 WIB

Cegah Perilaku Koruptif, Indonesia Bermutu Kembangkan Indeks Integritas

Dr Burhanuddin Tolla dan Tim Peneliti Indonesia Bermutu, Sabtu (8/8).
Foto: Dok IB
Dr Burhanuddin Tolla dan Tim Peneliti Indonesia Bermutu, Sabtu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Perilaku koruptif sifatnya diwariskan. Faktanya, sampai saat ini masih orang tua  "mendidik" anak-anaknya untuk  tidak jujur, dan ironisnya perilaku itu juga marak di dunia pendidikan.

Terkait hal tersebut, Yayasan Indonesia Bermutu berinisiatif untuk merancang sebuah sistem aplikasi untuk mengukur tingkat Integritas suatu lembaga, terutama lembaga pendidikan mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi.  Kegiatan tersebut digelar di Bandung, Sabtu (8/8).

Rapat penyusunan Indeks Integritas itu menampikan narasumber Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung  Prof Furqon dan Dr Burhanuddin Tolla dari Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Rapat tersebut  juga dihadiri oleh  Ketua Umum Yayasan Indonedia Bermutu Awaluddin Tjalla, Sekretaris  Saleh Nude,  dan para peneliti Indonesia Bermutu.

Prof Furqon mengemukakan, instrumen yang digunakan mampu memotret dan memprediksi sebesar apa peluang terjadinya tindakan korupsi di kemudian hari.

“Mengingat situasi kita saat ini, hasil  kajian Indeks Integritas sangat diperlukan sebagai sumbangan nyata kita pemerintah agar lebih mudah menata pengelolaan pendidikan,”  ungkap mantan Kepala Badan Litbang Kemdikbud itu.

Dr Burhanuddin Tolla  mengemukakan, tingkat validitas indikator dan instrumen yang digunakan sangat mempengaruhi kekuatan penghitungan indeks. “Untuk itu, kita harus benar-benar yakin bahwa hasil kita benar-benar valid,” tegas  Burhanuddin Tolla yang juga Mantan Kepala Pusat Penilaian Pendidikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement