REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka DIY, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menyampaikan, gerakan pramuka di DIY memerlukan perubahan. Hal ini ia sampaikan mengangat semakin turunnya minat anak-anak untuk menjadi anggota pramuka.
Menurutnya saat ini kegiatan pramuka dianggap kurang menarik oleh pelajar. Karena aktivitas kepramukaan hanya meliputi kegiatan yang sama setiap waktunya. Sehingga kurang menarik. Padahal kegiatan pramuka DIY sendiri sudah cukup banyak.
“Orang-orang tahunya pramuka itu hanya nyenyi-nyanyi dan tali menali. Kita ingin ubah image ini,” kata GKR Mangkubumi saat ditemui usai Upacara Peringatan Hari Pramuka di Lapangan Denggung, Jumat (14/8).
Ia mengemukakan perubahan wajah peamuka DIY ke depannya akan disesuaikan dengan perkembangan anak-anak masa kini. Di antaranya melalui acara yang lebih kreatif dan inovatif. Salah satunya dengan mengedapankan kegiatan yang berbasik teknologi informasi.
“Remaja zaman sekarang kan cenderung dekat dengan IT. Jadi sedapat mungkin hal tersebut harus bisa dilibatkan dalam kegiatan pramuka agar lebih menarik,” katanya. GKR Mangkubumi menyayangkan, jika gerakan pramuka tidak dioptimalkan dengan baik oleh pelajar dan masyarakat.
Padahal menurutnya, melalui gerakan pramuka pembentukkan kareakter pelajar dapat dilakukan. Selain itu, kecintaan terhadap tanah air pun dapat ditanamkan. “Perlu ada sosialisasi juga kepada masyarakat. Gerakan pramuka itu sebenarnya seperti apa. Jika anak-anak tahu manfaatnya, mereka juga pasti mau ikut,” kata GKR Mangkubumi.