REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Perguruan Al-Iman, Citayam, Bogor, melakukan terobosan. Lembaga pendidikan yang menyelenggarakan jenjang pendidikan TK, SD dan SMP itu mencanangkan dua hal sekaligus bagi para guru yang mengajar di sekolah tersebut.
“Kami mencanangkan wajib membaca Alquran dengan baik dan benar, serta wajib membaca buku pendidikan minimal dua judul per semester, untuk para guru Al-Iman,” kata Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Afrizal Sinaro di Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/8).
Pencanangan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan seminar dan pelatihan untuk para guru Al-Iman di Kampus Al-Iman, Sabtu (15/8). Seminar yang mengusung tema “Pentingnya Membaca Dalam Penumbuhan Budi Pekerti Anak” itu menampilkan nara sumber Dr Dewi Utama Faiza.
Dewi Fauzia merupakan ketua team pengembang literasi Kemendikbud dan penggagas gerakan Ayo Membaca Indonesia (AMIND). "Pelatihan ini diikuti seluruh guru TK, SD dan SMP Al-Iman," ungkap Afrizal.
Afrizal menambahkan, mulai tahun pelajaran 2015/2016, setiap guru kelas di Al-Iman ssudah memulai program membacakan buku cerita 10-15 menit pada awal pelajaran setiap pagi di kelas. “Dan Al-Iman siap menjadi perintis literasi gerakan Ayo Membaca Indonesia,” papar Afrizal Sinaro.
Sekolah Islam Terpadu Al-Iman didirikan oleh KH Mawardi Labay El-Sulthoni (alm) – seorang ulama yang sangat peduli dunia pendidikan -- sejak 17 tahun silam. Afrizal mengungkapkan, di Sekolah Al-Iman, pelajaran Alquran dan shalat menjadi prioritas yang diberikan kepada anak didik. “Walaupun kurikulum yang dipakai adalah kurikulum Kemendikbud,” tutur Afrizal.