Ahad 16 Aug 2015 17:49 WIB

“Ketika Guru Kami Menangis” (bag 1)

Yetty Darliaty (berkerudung merah hati) menangis dalam pelukan salah seorang muridnya, disaksikan para alumni SMAN I Depok angkatan 84, termasuk istri Kapolri Tejaningsih Badrodin Haiti (paling kiri).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Yetty Darliaty (berkerudung merah hati) menangis dalam pelukan salah seorang muridnya, disaksikan para alumni SMAN I Depok angkatan 84, termasuk istri Kapolri Tejaningsih Badrodin Haiti (paling kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sang guru usianya sudah 61 tahun. Namanya Yetty Darliaty. Guru Kimia di SMA Negeri I Depok, Jawa Barat, yang pensiun Desember 2013 lalu.

Para muridnya, yang merupakan lulusan tahun 1984, usianya berkisar 49-50 tahun. Namun ketika hadir di acara reuni dan halal bihalal yang digelar di rumah sang guru, Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/8), para murid tersebut seakan-akan kembali menjadi remaja kembali.

Mereka yang semuanya rambutnya sudah beruban, banyak di antara mereka yang anak-anaknya sudah menjadi sarjana, bahkan ada pula yang sudah punya cucu, seperti lupa bahwa usia mereka sudah setengah abad.

Ya, reuni antara murid dan guru selalu terasa indah, menyenangkan, dan mengharukan. Apalagi guru pada tahun-tahun 1970-an hingga 1980-an bukan sekadar menjadi guru (pengajar), tapi juga sahabat, teman diskusi, pengganti orang tua, bahkan tempat curhat masalah cinta.

 “Suatu hari datang seorang murid ke sekolah. Dia bilang, ‘Bu, hari ini Ibu jangan mengajar Kimia ya. Saya mau curhat’. Padahal dia itu sudah tamat SMA dan lagi kuliah di IPB,” kenang Yetty yang merupakan guru kimia dan wali kelas favorit, dan hingga sekarang selalu menjalin silaturahim dengan para muridnya melalui sosmed.

Meski sangat baik dan dekat dengan para muridnya, bukan berarti Yetty tidak tegas. Dia sangat tegas dan disiplin dalam hal pelajaran. Bahkan, dalam membuat soal-soal ulangan maupun ujian, Yetty dikenal paling keras.

“Ada seorang murid itu yang kuliah di Amerika, jurusan Kimia. Dia bilang begini, ‘Bu Yetty, ternyata soal-soal kimia yang Ibu buat lebih sulit daripada yang saya dapatkan di Amerika’,” ujar Yetty, wanita asal Bandung, Jawa Barat.

Hal itu pun terbukti pada reuni yang dihadiri alumni SMAN I Depok Angkatan 84 dari Jadebotabek, Karawang, Indramayu dan Cirebon itu. Termasuk di antaranya Tejaningsih yang merupakan istri Kapolri Badrodin Haiti, dan Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement