Selasa 18 Aug 2015 16:34 WIB

SMAN Banyumas Juara Sekolah Sehat Nasional

Kemendikbud
Kemendikbud

REPUBLIKA.CO.ID,BANYUMAS--Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjuarai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional Tahun 2015 dalam kategori Sekolah dengan Pencapaian Terbaik (Best Achievement).

"Penganugerahan penghargaan telah dilaksanakan pada 16 Agustus di Hotel Bumi Wiyata, Depok, oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad kepada Bapak Kepala SMAN Banyumas Mohamad Husein," kata Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SMAN Banyumas Slamet Riadi di Banyumas, Selasa.

Selama di Jakarta, kata dia, Kepala SMAN Banyumas Mohamad Husein berkesempatan mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi di Istana Negara pada Senin (17/8) serta beraudiensi dengan sejumlah menteri di antaranya Menteri Kesehatan, Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta Menteri Dalam Negeri.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa SMAN Banyumas yang dikunjungi tim penilai Lomba Sekolah Sehat Tingkat Nasional pada 27 Mei 2015 itu memiliki luas area 3,9 hektare dengan ruang terbuka (open space) mendekati 70 persen syarat menjadi sekolah berwawasan lingkungan, sekolah adiwiyata, maupun menjadi "Green School".

"Kami bersyukur kita meraih Sekolah Sehat Tingkat Nasional," katanya.

Menurut dia, SMAN Banyumas sejak 2011 terus berbenah untuk meracik persiapan menuju "Green School" dan sekolah sehat.

Ia mengatakan bahwa sejumlah aksi yang diprogramkan dan dilaksanakan di antaranya penataan ruang-ruang terbuka untuk area hutan sekolah, fasilitas olahraga, "green house", tanaman obat, taman buah, kolam ikan, dan taman-taman antarruang serta taman terbuka yang cukup luas.

"Citra khas lingkungan sekolah adalah untaian markisa melilit melingkar sekitar sekolah. Julukan tersebut layak karena hampir seluruh ventilasi atau rumah jalan sekolah dipenuhi markisa," jelasnya.

Slamet mengatakan bahwa aksi penyelamatan lingkungan juga dilakukan oleh "Pendekar Lingkungan" yang melibatkan siswa.

Menurut dia, aksi yang dilakukan "Pendekar Lingkungan" di antaranya membuat bank sampah, mengolah sampah, serta membagikan kepada seluruh siswa dan warga sekolah berupa tas ramah lingkungan untuk menghilangkan dan mereduksi penggunaan tas kresek di sekolah.

Sementara para guru, kata dia, tergabung dalam "Laskar Pelangi" yang berkomitmen kuat untuk memberikan pembelajaran guna menumbuhkan cinta lingkungan.

"Cinta lingkungan berarti peduli, ramah, dan bahkan rela berkorban untuk menyelamatkan lingkungan dari segala faktor yang berpotensi merusak lingkungan. Hal yang sangat menyolok adalah di sekolah ini, semua bebas dari asap rokok, termasuk tamu pun bila ketahuan merokok, warga sekolah pasti menegur," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement