Rabu 19 Aug 2015 09:17 WIB

Berbahaya, Penerapan Dua Kurikulum Dalam Satu Masa (bag 1)

Red: Irwan Kelana
Pertemuan reguler Indonesia Bermutu membahas pendidikan di Jakarta, Selasa (18/8).
Foto: Dok YIB
Pertemuan reguler Indonesia Bermutu membahas pendidikan di Jakarta, Selasa (18/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk mempersiapkan para pemimpin, pelaku ekonomi, guru, birokrat yang bermutu. Untuk itu, semua kebijakan di dunia pendidikan harus berorientasi pada mutu karena segala sesuatu yang diterapkan selama proses belajar akan menjadi penentu di kemudian hari.

“Jika kita salah mengambil langkah saat ini, kita akan menuai hampa pada saat kita membutuhkan buah yang bernas nanti. Jika itu terjadi, kita tidak bisa mengembalikan waktu yang telah terbuang, akibatnya, kita akan menderita kerugian jangka panjang,”  papar  Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Indonesia Bermutu Deni Hadianan  saat membuka rapat reguler Indonesia Bermutu di Jakarta, Selasa (18/8).

Deni menambahkan, Indonesia Bermutu, sebagai lembaga independen dan profesional berkomitmen untuk menjadi salah satu elemen masyarakat yang mendorong pemerintah agar konsisten memberikan layanan pendidikan bermutu pada semua warga negara tanpa kecuali. “Pendidikan bermutu hanya akan menjadi kenyataan melalui guru bermutu,” kata Deni dalam siaran pers, Rabu (19/8).

Guru bermutu akan menghasilkan proses pembelajaran, penilaian  dan bahan ajar bermutu.  “Dari konteks subtansi-pedagogis, guru bermutu adalah guru yang mampu mendidik bermutu, menilai bermutu, dan meneliti bermutu,” tutur Deni.