REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga pendidikan tinggi Bina Sarana Informatika (BSI) menggandeng Yayasan Kemala Bhayangkari. Kedua lembaga tersebut tidak hanya bekerja sama dalam bidang pendidikan, antara lain pelatihan guru, tapi juga bidang lainnya.
“Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah melakukan kampanye anti narkoba di Auditorium wisma Bhayangkari jalan Trinojoyo nomor 1 Jakarta Selatan,” kata Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro, Kamis (20/8).
Naba menambahkan, kampanye anti narkoba itu dilaksanakan pada April silam, dan diadakan dalam rangka menyambut HUT ke-35 Yayasan Kemala Bhayangkari. “BSI dan Yayasan Kemala Bhayangkari bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggelar ceramah anti narkoba dengan tema ‘Sukses Tanpa Narkoba’,” tutur Naba.
Naba menjelaskan, kegiatan tersebut dihadiri 513 peserta yang meliputi pelajar SMP dan SMA/SMK Yayasan Kemala Bayangkari dan perwakilan siswa/i SMA/SMK di wilayah Jakarta Selatan. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Pol. Dr Anang Iskandar.
“Sebagai siswa harus memiliki komitmen untuk meraih sukses tanpa narkoba, dan dapat membentengi diri dari pengaruh pengedar narkoba yang saat ini sangat meresahkan dan korbannya sudah sangat mengkhawatirkan,” kata Naba mengutip pernyataan Anang Iskandar.
Menurut Anang, korban narkoba sekarang ini telah mewabah dari tingkat SD sampai dengan orang tua. Bahkan pada 2015, Indonesia dinyatakan darurat narkoba. “BNN Republik Indonesia mencanangkan 100.000 orang pecandu untuk direhabilitasi, baik rehabilitasi medis maupun sosial,” ujar Anang Iskandar seperti dkutip Naba Aji.
Ceramah yang juga dihadiri Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Ny Nining Badrodin Haiti menampilkan nara sumber dr Aisah Dahlan, kepala Unit Narkoba di Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma POLRI Jakarta.
Materi yang disampaikan dr Aisah Dahlan sangat menarik. Ia tidak hanya membaha pengertian mengenai narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Aisah juga menampilkan beberapa mantan pengguna narkoba yang telah sehat setelah melewati masa perawatan dan pembinaan oleh Aisah.