REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan British Council berkeinginan untuk meningkatkan kualitas peneliti muda. Melalui program Newton Fund mereka menggelar kompetisi ilmiah bergengsi Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-47 dan National Young Inventors Award (NYIA) kedelapan.
Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan kedua kegiatan itu merupakan bagian dari upaya menanam budaya meneliti sejak dini. NYIA dan LKIR juga menjadi sarana untuk menemukan penemu muda berbakat. Sehingga, lanjut dia, dapat berkompetisi dalam ajang lebih tinggi lagi seperti International Exibition for Young Inventor (IEVI) ke depannya.
"Indonesia perlu meningkatkan kualitas generasi muda melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK),” ujar Iskandar di Gedung LIPI, Jakarta, Selasa (25/8).
Pada LKIR ke-47 ini, proposal yang masuk sebanyak 1489. Sejumlah itu kemudian diseleksi menjadi 60 proposal terpilih. Proses pembimbingan mereka berlangsung tiga hingga empat bulan. Dari proses itu, terdapat 53 finalis yang terpilih. Jumlah finalis ini terdiri dari 19 finalis Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) dan 14 untuk Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPT). Sementara Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) memiliki 15 finalis dan lima finalis untuk Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kemaritiman (IPK).