Senin 31 Aug 2015 10:55 WIB

Atasi Krisis Multidimensional, Perlu Gerakan Indonesia Bermutu (2-habis)

Salah satu diskusi yang digelar secara rutin oleh Gerakan Indonesia Bermutu.
Foto: Dok GIB
Salah satu diskusi yang digelar secara rutin oleh Gerakan Indonesia Bermutu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pendidikan Kota Serang Akhmad Supriyatna mengatakan pentingnya kesadaran guru dalam mengikuti berbagai kegiatan. Filosofinya adalah,  guru bukannya diperintah untuk mengikuti kegiatan ilmiah namun memang  tumbuh kesadaran yang tinggi akan perubahan.

“Proses perubahan harus diawali dari kesadaran dan niat untuk meningkatkan kualitas pribadi masing-masing sehingga menjadi pribadi yang bermutu,” papar Supriyatna.

Praktisi pendidikan dan ahli penilaian pendidikan Deni Hadiana mengemukakan, Pemerintah Indonesia harus merajut kerja sama dengan semua sektor yang ada. Hal itu penting agar  program-program bukan hanya rutinitas tetapi memang suatu kebutuhan dan peningkatan kualitas.

“Pemerintah harus melibatkan stakeholder yang ada sehingga dapat menghasilkan perubahan yang bermakna,” tutur Deni Hadiana.

Akademisi media kreatif  Misbah Fikrianto  menambahkan, semua kementerian dan lembaga lainnya harus bersinergi sehingga program-program berjalan dengan baik dan menghasilkan program yang bermutu. Pemerintah harus melakukan redesain khususnya untuk proses pembelajaran pada pendidikan usia dini, pendidikan dasar, sampai kepada pendidikan tinggi.

“Secara faktual, kita masih melihat pola-pola lama dalam proses pembelajaran. Pemerintah harus berupaya keras untuk mencapai standar nasional pendidikan,” ujar Misbah.

Pakar statistik yang sedang merancang Indeks Integritas dan  Pelaku Pendidikan Kota Bandung, Heri Kurniawan menjelaskan, perubahan dalam proses pendidikan harus dilakukan dengan cepat mengingat kondisi pendidikan khususnya perubahan pada kualitas guru sangat diperlukan.

“Pendidikan di Kota Bandung secara perlahan sudah mengalami pembaharuan dan perubahan, baik dari sisi kreativitas pembelajaran, kualitas pendidikan, dan perubahan penilaian pendidikan yang berorientasi pada potensi peserta didik,” ungkap Heri Kurniawan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement