REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Praktisi Pendidikan dari SMP Negeri 40 Jakarta Bambang Karnoto mengatakan, pembelajaran secara online atau e-Learning tidak harus menggunakan komputer. Menurutnya, pembelajaran ini bisa memanfaatkan ponsel pintar.
“Belajar dengan e-Learning di sekolah tidak harus menggunakan komputer maupun laptop,” ujar Bambang usai Talkshow tentang Pembelajaran e-Learning di Ajang Indonesia-Internastional Book Fair (IIBF) 2015, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9). Konsep ini, kata dia, sudah diterapkan di sekolahnya, SMPN 40 Bendungan Hilir, Jakarta.
Bambang menjelaskan, para siswa diperbolehkan menggunakan ponsel pintar dalam kegiatan belajar. Menurut dia, mereka bisa mengunduh fasilitas aplikasi e-Learning. Aplikasi ini sendiri merupakan fasilitas yang mereka dapat dari salah satu penerbit buku.
Sejauh ini, Kepala Sekolah (Kepsek) ini mengaku hanya mata pelajaran IPA dan TIK yang menerapkannya. Menurut dia, mata pelajaran lain sedang diupayakan untuk bisa diaplikasikan ke depannya.
Dengan menggunakan aplikasi ini, Bambang menilai hal ini memberikan pengaruh postiif kepada para siswa. Ia mengatakan, siswa lebih tekun, lebih bisa menepati janji, percaya diri dan berani menyatakan pendapatnya saat belajar. Hal ini karena mereka telah disediakan berbagai referensi untuk belajar pada aplikasi itu sebelum belajar.
Menurut dia, pembalajaran ini mampu membiasakan siswa untuk membaca. Pasalnya, kata dia, sebelum belajar mereka memiliki kewajiban untuk bisa memperoleh konsep materi sendiri melalui aplikasi itu.
Selanjutnya, ia memberikan evaluasi melalui soal-soal yang beragam. “Intinya, pembelajaran ini bisa menghemat kertas dan siswa jadi tidak bosan,” tegasnya.