REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Di Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.083 Sekolah Dasar (SD). Sebanyak 1.074 SD Negeri dan sembilan SD Swasta. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya mencatat, dari 1.083 bangunan SD terdapat 1.812 ruang kelas dalam kondisi rusak.
Kasi Sarana dan Prasarana Pendidikan Dasar, Disdik Kabupaten Tasikmalaya, Kartiwa mengatakan, ada sebanyak 890 ruang kelas SD dalam kondisi rusak berat di tahun 2014. Menurutnya, yang dimaksud kondisi rusak berat sebagian diantaranya ada yang telah rusak total. Ruangan kelas yang rusak total tersebut lah yang menjadi fokus perhatian Disdik untuk segera diperbaiki.
"Ruangan kelas yang rusak total sudah tidak bisa digunakan tapi masih ada yang memanfaatkannya karena tidak punya ruangan lagi untuk belajar," kata Kartiwa kepada Republika.co.id, Senin (7/9).
Kartiwa menjelaskan, ruangan kelas yang rusak total tersebut memang membahayakan siswa jika tidak segera diperbaiki. Jadi pihaknya memprioritaskan ruangan kelas yang dianggap rusak total. Sebab ruang kelas yang rusak berat dinilai masih bisa digunakan dan menunggu gilirannya untuk segera direhab.
Ia mengungkapkan, dana dari APBD untuk menanggulangi kebutuhan sarana dan prasarana dinilai masih kurang. Beruntung setelah mendapat bantuan dana alokasi khusus (DAK), di tahun 2015 sebanyak 51 ruang kelas dari 28 banguan SD dapat direhab. Sebanyak 63 ruang kelas dari 18 banguan SD juga direhab dengan menggunakan dana bantuan dari Bansos APBN.
Kartiwa mengukapkan, dana DAK untuk perbaikan sarana dan prasarana pada tahun 2014 sebesar Rp 24 miliar. Di tahun ini menurun menjadi Rp 10 miliar. Jadi setiap tahunnya hanya mampu melakukan rehab secara bertahap. Ia berharap, sektor pendidikan teritama di daerah dapat lebih diperhatikan lagi oleh pemerintahan pusat. Menurut Kartiwa,sebab rehab bertahap juga menjadi sebuah kendala.