Ahad 13 Sep 2015 02:34 WIB

Decak Kagum dalam Manuver Bandung Air Show

Rep: c01/ Red: Dwi Murdaningsih
  Akrobatik pesawat terbang terbali pada Bandung Air Show (BAS) 2015, di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (10/9).  (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Akrobatik pesawat terbang terbali pada Bandung Air Show (BAS) 2015, di Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Kamis (10/9). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pertunjukkan atraksi aerobatik dalam Bandung Air Show (BAS) 2015 kembali mengundang decak kagum para pengunjung, terutama anak-anak. Belasan manuver yang dilakukan Marsdya TNI (Purn) Eris Herryanto berhasil membuat penonton terhibur sekaligus memberi sensasi yang menegangkan.

Melihat pesawat Pitts S-2C bersiap-siap untuk melakukan atraksi, para pengunjung BAS 2015 seketika langsung berlari mencari tempat terbaik untuk menonton pertunjukan udara tersebut. Para siswa sekolah dasar yang menghadiri BAS 2015 juga terlihat antusias dan berlari-lari agar dapat menyaksikan atraksi aerobatik di baris terdepan. Panasnya cuaca di Pangkalan Udara Husein Sastranegara saat itu seakan tidak meluluhkan semangat para pengunjung untuk menyaksikan pertunjukan udara dari Marsdya TNI (Purn) Eris Herryanto dari dekat.

Eris kemudian mengemudikan Pitts S-2C dan membuat pesawat tersebut seakan menari-nari di udara. Sesekali Eris melakukan manuver yang membuat pesawat terlihat hilang kendali dan membuat pengunjung BAS 2015 merasakan ketegangan. Anak-anak yang turut menyaksinyakan atraksi menegangkan tersebut juga tidak kuasa untuk berteriak menyemangati Eris dan Pitts S-2C-nya.

Usai melakukan 12 manuver di udara, Eris kemudian mendaratkan kembali pesawatnya di landasan udara diiringi dengan tepuk tangan dan sorak sorai para pengunjung. Anak-anak yang sebagian besar siswa dan siswi sekolah dasar segera berlari mendekati pesawat Eris sambil membawa kertas dan alat tulis. Beberapa di antaranya berlari mendekati Eris sambil berujar jika mereka ingin bisa menjadi seperti Eris di masa depan.

"Aku mau minta tanda tangan di topi ini, mau jadi kayak pilotnya," ujar salah satu bocah sekolah dasar berseragam pramuka sambil berlari.

Tak lama berselang setelah turun dari pesawat, Eris langsung "dikepung" oleh siswa dan siswi sekolah dasar. Para siswa dan siswi tersebut berebut untuk meminta tanda tangan Eris di buku sekolah mereka masing-masing sebagai kenang-kenangan. Mereka meminta tanda tangan Eris sebagai bentuk kekaguman atas atraksi yang telah ditampilkan Eris untuk menghibur para pengunjung.

Salah satu siswi SDN Cicabe, Salbia (11), mengaku jika ia terpukau dengan pertunjukan udara yang disajikan Eris. Akan tetapi di saat yang bersamaan Salbia juga ikut merasakan ketegangan dari manuver-manuver berbahaya yang dilakukan Eris. Melihat atraksi Eris yang mengagumkan, Salbia terdorong untuk mengikuti jejak Eris menjadi penerbang.

"Seru liatnya, tapi takut juga. Aku mau jadi pilot nanti, supaya bisa keliling dunia," tutur Selbia dengan antusias pada Sabtu (12/9).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement