Rabu 16 Sep 2015 13:25 WIB

Kemendikbud Turunkan Tim Khusus untuk Sekolah Terdampak Kabut

Rep: c13/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga berada di Jembatan Aur Duri II Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warga berada di Jembatan Aur Duri II Sungai Batanghari yang tertutup kabut asap di Jambi, Rabu (9/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayan (Kemendikbud) mengklaim telah berupaya menindaklanjuti sejumlah sekolah yang diliburkan akibat bencana kabut asap. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen), Kemendikbud, Hamid Muhammad menerangkan telah mengirimkan tim khusus untuk memberikan bantuan bagi para peserta didik dan guru yang terkena dampak bencana kabut asap di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Kami sudah menugaskan tim khusus ke Pekanbaru melalui Padang,” ujar Hamid di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (16/9).

Menurut dia, tim ini sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) provinsi dan kabupaten/kota. Mereka akan membahas kebijakan bagi sekolah yang terkena dampak kabut asap. Berkaitan dengan ketertinggalan materi belajar, Dirjen Hamid mengatakan akan meminta Disdik Provinsi Sumsel untuk menambah jam belajar bagi semua sekolah yang tertinggal proses belajar mengajar.  Hamid menjelaskan,  jam belajar efektif per tahun itu sekitar 1000 jam di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sementara, dia melanjutkan, untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 1200 jam per tahun.

“Jadi kami berikan kepada dinas pemda untuk tentukan sesuai pengaturan jam masuk sekolah selama setahun itu, apa lima hari masuk sekolah atau enam hari masuk sekolah," kata Hamid.

Sebagai informasi, data Disdik Provinsi Sumsel mengungkapkan sebanyak enam kabupaten/kota yang terkena dampak kabut asap yang melampai batas kewajaran. Enam wilayah itu, yakni Palembang, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin dan sebagian wilayah Muara Enim.

Selain itu,  sebanyak 11 kabupaten/kota berada di dalam kondisi yang normal dan wajar. Daerah-daerah tersebut, yaitu Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, Prabumulih, PALI, Lahat, Pagar Alam, Empat Lawang, Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement