REPUBLIKA.CO.ID, IRVING -- Ahmed Mohamed, bocah 14 tahun ini menggemparkan dunia. 'Keisengannya' membuat karya berupa jam digital membuatnya sempat ditahan di kantor polisi Irving. Ahmed ditangkap setelah jam tersebut dilihat oleh guru. Ahmed kemudian dibawa ke ruang kepala sekolah untuk ditanya-tanyai tentang jam yang sekilas mirip bom tersebut. Namun, ada hikmah di balik kisah Ahmed ini.
Selain dunia beramai-ramai membela melalui gerakan 'I stand with Ahmed' melalui jejaring sosial, bocah itu telah menginspirasi anak muda untuk mempelajari sains. Fiona Macdonalds, penulis di laman ScienceAlert berharap kisah Ahmed bisa menginspirasi anak-anak muda untuk mempelajari sains dan berbagai eksperimen. Bukan sekedar solidaritas, tapi juga ingin menunjukkan bahwa sains adalah hal yang menyenangkan.
"Seorang anak diinterograsi hanya karena mencintai robotika dan ingin menunjukkan kemampuannya bahwa dia bisa merancang semua itu hanya dalam waktu 20 menit. Itu adalah suatu kesalahan," kata dia.
Insiden itu, kini justru berbuah dukungan. Orang-orang besar seperti bos Facebook, bos Google bahkan Presiden AS Barack Obama mengundang ke kantor mereka. "Kita seharusnya menginspirasi anak-anak seperti kamu untuk menyukai sains. Ini akan membuat Amerika lebih hebat," ujar Barack Obama melalui akun twitter sebagai bentuk dukungan untuk Ahmed.