Jumat 18 Sep 2015 08:17 WIB

Soekarwo: SMK Jadi Andalan Hadapi MEA

Rep: andi nurroni/ Red: Taufik Rachman
Soekarwo
Foto: Antara
Soekarwo

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK merupakan tulang punggung Jawa Timur menghadapi bursa kerja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan bergulir mulai akhir 1015 ini.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat membuka Pameran Karya Cipta Siswa SMK dan Job Matching di JX Internasional, Surabaya, Kamis (17/9).

“Anak-anakku di SMK, kalian adalah bagian yang disiapkan oleh pemerintah untuk menjadi pemenang dalam pertarungan menghadapi MEA. Kalian dibekali dengan jiwa petarung. Anak SMK adalah petarung yang hebat dan tidak kenal menyerah menghadapi petarungan,” kata Soekarwo melalui siaran pers tertulis yang diterima Republika di Surabaya, Kamis (17/9).

Ia mengatakan, suatu daerah bisa dikatakan kuat di dalam menghadapi pertarungan pasar bebas jika memiliki sektor industri yang kuat. Industri Jawa Timru saat ini, Soekarwo melaporkan, setor industri menyumbang pendapatan sebesar 29,97 persen. Bahkan, kata dia, Jawa Timur sudah dinobatkan sebagai provinsi industri.

Akan tetapi, menurut Soekarwo, kondisi tersebut akan melorot apabila tidak diimbangi dengan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas SDM yang bagus, menurut Soekarwo, lahir dari sistem pendidikan dan pelatihan yang bagus, seperti yang dilakukan di SMK.

Dengan kondisi tersebut, menurut Soekarwo, Provinsi Jawa Timur bertekad terus mengembangkan SMK di Jawa Timur. “Kami ingin merubah komposisi ini, disebabkan karena lulusan SD hingga SMU sama buta hurufnya di bidang keterampilan, sehingga mereka menjadi tenaga kerja informal. Oleh karena itu, komposisi ini harus dipecahkan dengan menempatkan 70 SMK : 30 SMU,” kata dia.  

Menurut Soekarwo, saat ini lulusan SMK di Jawa Timur telah mendapatkan pengakuan luas di dunia kerja. Ia mencontohkan, saat ini SMK Jawa Timur sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan tenologi dan informatika Microsoft.

“Saya sangat optimis, karena standarisasi yang dimiliki oleh salah satu siswa SMK dari IT ini bisa membuktikan diri. Anda bisa bayangkan perusahaan sekelas Microsoft sudah meminta dan melakukan kerjasama. Artinya, ada standart kualitas dan mutu yang tinggi dari siswa SMK kita telah diinginkan oleh Microsoft,” ujar dia.

Dalam laporannya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman mengatakan, latar belakang diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk mengantisipasi peningkatan migrasi tenaga kerja internasional dan mempertahankan peluang tenaga Indonesia di pasar kerja nasional.

Ia mengatakan, Pemprov Jawa Timur secara terus-menerus melakukan upaya melalui sektor pendidikan kejuruan guna membangun dan meningkatkan kualitas daya saing tamatan SMK di pasar kerja tingkat regional maupun internasional.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement