Sabtu 19 Sep 2015 19:40 WIB

Perguruan Tinggi Punya Peran Strategis Membentuk Jiwa Kreatif

BSI menggelar Carnaval 2015 di sejumlah kampusnya.
Foto: Dok BSI
BSI menggelar Carnaval 2015 di sejumlah kampusnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi kreatif adalah generasi yang mampu bersaing dengan persaingan global. Menurut Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro, jiwa kreatif akan selalu dibutuhkan pada saat sekarang maupun masa mendatang.

 

Karena itu, kata Naba, mengasah kreativitas sangatlah diperlukan bagi setiap individu. “Tidak terkecuali bagi para mahasiswa, yang pada dasarnya merupakan cikal bakal dari kemajuan bangsa Indonesia pada masa mendatang,” ujar Naba, Jumat (18/9).

Naba menambahkan, perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk jiwa kreatif, salah satunya melalui organisasi kemahasiswaan. “Melalui organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat menggali dan mengembangkan bakat serta kemampuan diri,” tutur Naba.

Terkait dengan pembentukan kreativitas mahasiswa, BSI menggelar Carnaval 2015, 16-17 September 2015. Kegiatan tersebut diadakan di kampus Bina Sarana Informatika (BSI)  Fatmawati, Kramat, Margonda, Jatiwaringin, Bekasi, Cengkareng, Bandung, Sukabumi, Purwokerto dan Pontianak.

Event yang mengusung tema “Ceriaka Hari Mu” itu mendapatkan perhatian besar dari kalangan mahasiswa BSI. “Carnaval 2015 dipadati mahasiswa, sebab merupakan event yang dinanti oleh para mahasiswa BSI,” kata Naba Aji Notoseputro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement