REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fenomena globalisasi kini tidak hanya menyentuh aspek perdagangan dan ekonomi, namun juga telah memasuki ranah pendidikan. Sehingga perguruan tinggi di Indonesia harus mampu berkembang dan bersaing dengan sehat, tidak terkecuali Bina Sarana Indonesia (BSI) sebagai salah satu perguruan tinggi terbesar di Indonesia.
“Maka, BSI perlu melakukan benchmarking dengan mengunjungi Perguruan Tinggi di negara maju, seperti di Australia, Eropa dan Amerika Serikat,” kata Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (22/9).
Sebagai langkah strategis, BSI bersama Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) melakukan kunjungan kerja di Australia, 6-10 September 2015.
“Edith Cowan University yang terletak di Joondalup Drive, Australia sebagai universitas tujuan pertama kunjungan dilanjutkan ke kantor Australian Council for Private Education and Training (ACPET) yang terletak di Perth Australia,” ujar Naba.
Naba mengungkapkan, pada kunjungan tersebut BSI menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Edith Cowan University di Joondalup Drive, dan dengan ACPET yang dilaksanakan di kantor ACPET, Perth. Kedua MoU tersebut ditandatangani pada 9 September 2015.