REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – SMA Bosowa Bina Insani menjadikan momentum Idul Adha untuk memperkuat pembelajaran di kelas. “Kegiatan pemotongan hewan kurban dari awal sampai akhir kami kaitkan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Sosiologi terutama menyangkut kepedulian sosial,” kata Kepala SMA Bosowa Bina Insani Dedi Supriyadi di Bogor, Jawa Barat, Senin (28/9).
Dedi menjelaskan, pemotongan hewan kurban tersebut dilaksanakandi halaman SMA Bosowa Bina Insani Bogor, Jumat (25/9) pagi. Kemudian daging kurban tersebut disalurkan kepada masyarat di Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
“Terkait pemotongan dan penyaluran hewan kurban tersebut, para siswa mempunyai dua pilihan,” kata Dedi. Pertama, siswa yang terlibat secara langsung dalam pemotongan hewan kurban, termasuk di dalamnya menguliti, mencacah, mengemas dan membagikan daging hewan kurban.
“Jadi, mereka belajar secara langsung melalui praktik (learning by doing). Mereka didokumentasikan dan disaksikan langsung oleh guru-guru PAI dan Sosiologi. Sekaligus para guru PAI dan Sosiologi memberikan nilai,” ujar Dedi.
Kedua, siswa yang tidak terlibat secara langsun dalam pemotongan hewan kurban tersebut, diwajibkan membuat laporan atau reportase mengenai kegiatan kurban tersebut.
Laporan tersebut akan dinilai dan nilainya dimasukkan ke mata pelajaran PAI dan Sosiologi. “Adapun waktu untuk membuat laporan tersebut adalah satu minggu terhitung Jumat (25/9),” papar Dedi Supriyadi.