REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mahasiswa Beasiswa Kepakaran SEBI – Dompet Dhuafa melakukan kegiatan Focus Group Discussion ( FGD ) Ekonomi Islam Kontemporer di kampus Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI)-SEBI, Depok, Jawa Barat, Kamis (1/10).
Mereka membahas kebijakan ekonomi Paket II yang baru ini digulirkan pemerintah pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk meninjau kebijakan ekonomi paket II dalam menangani kelesuan perekonomian saat ini. Kegiatan FGD ini dihadiri juga oleh salah satu pembimbing Besiswa Kepakaran SEBI – Dompet Dhuafa, Ai Nur Bayinah, SEI, MM, CPMM.
Penulis buku “Bayar Pajak Lebih Murah” itu mempertanyakan adakah daya dukung yang signifikan dalam perekonomian dengan pengurangan pajak di sektor alat transportasi dan pajak deposito, yaitu Deposito Hasil Ekspor (DHE). “Apabila adanya dampak yang positif bagi perekonomian saat ini, maka kebijakan pengurangan pajak tersebut sudah sesuai,” ujar Ai.
Namun, kata Ai, perlu adanya pertimbangan lain, mengenai pengurangan pajak DHE. “Jangan sampai pengurangan DHE tidak mempengaruhi para eksportir untuk menyimpan DHE mereka di Indonesia, karena lebih rendahnya tarif pajak di luar negeri dibandingkan dengan di Indonesia,” tutur Ai.
Kebijakan lainnya yang mendapatkan lirikan dalam FGD kali ini, adalah tentang pengurangan waktu dalam pengurusan investasi. “Kebijakan ini bukan bersifat taktis yang bisa dirasakan langsung untuk menggairahkan perekonomian Indonesia. Karena hal ini belum bisa meningkatkan secara langsung daya beli masyarakat,” tutur Adi Angga Sukmana (salah seorang peserta FGD).
FGD itu menegaskan, pemerintah diharapkan bisa memberikan kebijakan yang lebih konkret serta tepat sasaran dalam mengatasi permasalahan perekonomian Indonesia saat ini. Dengan slogan “Ayo Kerja” pada kabinet kali ini, diharapkan juga bisa meningkatkan kinerja pemerintahan.