Senin 12 Oct 2015 21:56 WIB

Aksa Mahmud Dukung Program Indonesia Mencari Doktor

Menristekdikti Moh Nasir menyerahkan surat izin perubahan nama Uninsma menjadi Universitas Bosowa kepada Pembina Yayasan Aksa Mahmud H M Aksa Mahmud di Jakarta, Jumat (9/10).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Menristekdikti Moh Nasir menyerahkan surat izin perubahan nama Uninsma menjadi Universitas Bosowa kepada Pembina Yayasan Aksa Mahmud H M Aksa Mahmud di Jakarta, Jumat (9/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Kementerian Riset,  Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Moh Nasir meluncurkan program ungggulan, yakni Indonesia Mencari Doktor.

“Melalui program tersebut, insya Allah kita bisa mencetak seorang doktor dalam waktu sekitar tujuh tahun sejak ia masuk kuliah S1 hingga selesai S3,” papar Moh Nasir saat menyerahkan surat izin perubahan nama Universitas 45 Makassar (Unisma) menjadi Universitas Bosowa kepada Pembina Yayasan Aksa Mahmud H M Aksa  Mahmud di Jakarta, Jumat (9/10).

H M Aksa Mahmud sangat mendukung program Indonesia Mencari Doktor. “Program yang dicanangkan oleh Menristekdikti  sangat bagus untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia,” ujar pendiri dan chairman Bosowa Group tersebut.

Aksa menambahkan, dulu Korea Selatan mencanangkan program mencetak 150 ribu doktor dalam waktu singkat, dan terbukti mereka berkembang menjadi negara industri yang sangat maju. Kini Malaysia juga mencontoh Korea.

“Indonesia pun harus punya program mencetak 150 ribu doktor untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2030,” papar Aksa Mahmud.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement