REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Moh Nasir meluncurkan program ungggulan, yakni Indonesia Mencari Doktor.
“Melalui program tersebut, insya Allah kita bisa mencetak seorang doktor dalam waktu sekitar tujuh tahun sejak ia masuk kuliah S1 hingga selesai S3,” papar Moh Nasir saat menyerahkan surat izin perubahan nama Universitas 45 Makassar (Unisma) menjadi Universitas Bosowa kepada Pembina Yayasan Aksa Mahmud H M Aksa Mahmud di Jakarta, Jumat (9/10).
H M Aksa Mahmud sangat mendukung program Indonesia Mencari Doktor. “Program yang dicanangkan oleh Menristekdikti sangat bagus untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (SDM) Indonesia,” ujar pendiri dan chairman Bosowa Group tersebut.
Aksa menambahkan, dulu Korea Selatan mencanangkan program mencetak 150 ribu doktor dalam waktu singkat, dan terbukti mereka berkembang menjadi negara industri yang sangat maju. Kini Malaysia juga mencontoh Korea.
“Indonesia pun harus punya program mencetak 150 ribu doktor untuk menyambut bonus demografi pada tahun 2030,” papar Aksa Mahmud.