REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Moh Nasir menyerahkan surat izin perubahan nama Universitas 45 Makassar (Unisma) menjadi Universitas Bosowa kepada Pembina Yayasan Aksa Mahmud H M Aksa Mahmud di Jakarta, Jumat (9/10).
Hadir pada acara tersebut Rektor Universitas Bosowa Saleh Pallu, Ketua Yayasan Aksa Mahmud Melinda Aksa, dan Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Bosowa Sutrisno Muslimin.
Kepada pengelola Universitas Bosowa, Menristekdikti berharap agar Universitas Bosowa dikelola dengan sebaik mungkin sehingga menjadi universitas kelas dunia. “Saya sangat berharap di Indonesia Timur ada perguruan tinggi kelas dunia, sehingga bisa menjadi universitas rujukan,” ujarnya.
Menristekdikti juga berpesan kepada pengelola Universitas Bosowa agar menghilangkan jejak dan budaya negatif yang disandang universitas tersebut sebelum berganti nama menjadi Univesitas Bosowa.
Para dosen dan pimpinan Universitas Bosowa harus mengubah perilaku mereka. Jangan sama dengan perilaku pada masa sebelumnya. “Universitas Bosowa harus mempunyai mind set, visi dan misi baru yang berpandangan jauh ke depan,” tegas Nasir.
Lebih jauh, Menristekdikti meminta agar Universitas Bosowa mencetak lulusan yang profesional. “Jadikanlah Universitas Bosowa sebagai universitas yang siap mencetak lulusan yang profesional. Ukuran profesional adalah kompetensi yang dimiliki lulusan tersebut sesuai dengan bidang ilmunya,” papar Menristekdikti Moh Nasir.
Pada tahun 2014, Yayasan Aksa Mahmud mengambil alih Unisma dari Yayasan Andi Sose. Sejak awal 2015, Yayasan Aksa Mahmud mengurus perubahan nama universitas tersebut menjadi Universitas Bosowa.