REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai warga di negeri kelautan, semua pihak harus memiliki kesadaran untuk memelihara dengan terus meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Penumbuhan kesadaran individu sangat penting mengingat kerusakan yang terjadi terhadap lingkungan, terutama di sekitar wilayah pantai.
Menurut data yang dipublikasikan oleh National Geographic garis pantai di utara Pulau Jawa terus mundur dengan tingginya laju abrasi akibat kerusakan di kawasan pesisir. Untuk itu, penyelamatan harus dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan semua pihak.
“Menumbuhkan kesadaran sejak dini menjadi pusat perhatian Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Farming Semarang. Hal ini sesuai dengan visi dan misi kami,” kata Direktur STIP Farming Semarang R Pramono.
Pramono mengungkapkan hal tersebut mengomentari Seminar Konservasi Lingkungan Pesisir dalam Menghadapi Perubahan Iklim yang diprkarsai oleh Pencinta Alam Mahasiswa Farming (PAMAFA), Sabtu (10/10). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampus STIP Farming Jl Pawiyatan Luhur IV/ 15 Bendan Duwur, Semarang.
Ketua Umum PAMAFA Eric Dian Wardendy mengatakan seminar yang digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-31 PAMAFA yang didirikan pada tanggal 8 Oktober 1984 ini sengaja mengambil tema konervasi pantai. Hal itu karena penyelamatan wilayah pantai merupakan suatu keharusan mengingat kerusakan yang kian memprihatinkan.
"Di samping itu, sebagai negara maritim, semua warga negara harus peduli dengan keselamatan wilayah pantai, karena itu bahagian dari kekayaan alam yang tidak ternilai,” ungkap Eric Dian Wardendy yang didampingi oleh Ketua panitia seminar Gilang Muhammad.