REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan berencana untuk menyiapkan insentif khusus. Insentif ini tidak hanya untuk Guru Garis Depan (GGD) tapi terhadap guru PNS daerah juga.
Diakuinua, selama ini penyebaran guru belum merata. Hal ini terutama terjadi di daerah terpencil, terluar, tertinggal (3T). Menurut Menteri Anies, program GGD ini akan selalu mengirim guru ke daerah 3T secara bertahap. Mereka akan bertugas sebagai guru di daerah itu secara permanen. Sejauh ini, Kemendikbud telah mengirim 798 GGD. Ke depan, lanjut dia, pihaknya berencana mengirim 3500 GGD kembali.
Menurut Anies, insentif khusus ini misalnya insentif kredit rumah nantinya. Untuk guru di daerah, Anies menjelaskan, kebanyakan guru ingin diangkat di daerah kota. Hal inilah yang menjadi permasalahan yang sering kali terjadi. Padahal di wilayah itu sudah kelebihan guru. Oleh sebab itu, ia memperingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk lebih memperhatikan guru terutama dalam mekanisme kepegawaiannya.
Selain itu, untuk meningkatkan kualitas guru, Anies berpendapat, para guru memang harus mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG). Sebelumnya, Kemendikbud melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) menyatakan UKG akan dilaksanakan pada akhir November 2015. Program ini diperuntukkan seluruh guru, baik PNS, Non-PNS maupun honorer.