REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mahasiswa Beasiswa Kepakaran STEI SEBI - Dompet Dhuafa bersama Tim Riset SIBER-C (SEBI Islamic Business and Economic Research Center) aktif menggelar Focus Group Discussion (FGD) Ekonomi Kontemporer, terutama menyikapi kebijakan ekonomi Pemerintahan Jokowi-JK.
Pekan lalu, tepatnya Kamis (15/10), mereka kembali mengadakan FGD Ekonomi Kontemporer. FGD itu digelar di Kampus STEI SEBI Depok, Jawa Barat.
Siaran pers Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI)-SEBI yang diterima Republika, Senin (19/10) menyebutkan, tema yang diangkat pada kelompok diskusi terarah (FGD) kali ini mengenai implementasi kebijakan paket ekonomi yang sudah digulirkan. Salah satunya mengenai asuransi pertanian, kebijakan ini bertujuan untuk mempermudah para petani.
“Namun sampai saat ini masih belum jelas arah kebijakan ini. Apakah kebijakan ini tertuju pada resiko pertanian atau akan mengasuransikan harga nilai jual, guna dapat bersaing dengan harga beras impor,” kata salah seorang peserta FGD bernama Nilna.
Para peserta FGD itu menyoroti tentang deregulasi peraturan yang terdapat dalam paket kebijakan ekonomi paket 1. “Dengan waktu yang cukup singkat ini, apakah deregulasi bisa langsung memberikan dampak strategis dalam menangani kondisi ekonomi saat ini, maka pembahasan dan perumusan yang dilakukan oleh kementrian harus disegerakan,” ujar Nilna.
Meskipun demikian, dalam FGD itu mengemuka pendapat bahwa masyarakat menaruh harapan pada paket kebijakan pemerintahan Jokowi-JK. “Masyarakat memiliki harapan besar atas kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah untuk menggerakkan perekonomian saat ini,” kata salah satu peserta FDG lain bernama Atikah.