REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Siti Aminah (14) tak kuasa membendung rasa bahagianya. Siswi yang saat ini duduk di bangku kelas IX SMP Negeri 4 Leuwiliang Kabupaten Bogor ini, mengaku sangat senang bisa tampil di hadapan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Bersama siswi SMP Negeri 4 Leuwiliang lainnya, Siti Aminah tampil membawakan tarian daerah pada Puncak Acara Hari Keluarga Nasional (Harganas) di hadapan presiden, sejumlah menteri serta pejabat di lingkungan Kabupaten Bogor belum lama ini.
''Benar-benar bangga, bisa tampil di hadapan presiden dan para pejabat negara lainnya membawakan tarian daerah,'' ungkap Siti Aminah bangga kepada Republika, Jumat (16/10).
Bagi siswi yang tinggal di Desa Pabangbon, lima kilometer dari SMPN 4 Leuwiliang, Bogor ini, bisa tampil di hadapan presiden, bukanlah hal mudah, apalagi dia hanya seorang anak gunung. ''Jujur, tak pernah terbayangkan sebelumnya,'' ungkap Siti Aminah polos.
Ungkapan senada dipaparkan Hesti (14) yang juga duduk di bangku kelas IX SMP Negeri 4 Leuwiliang, Bogor. Baik Siti Aminah maupun Hesti, ketika kali pertama menjadi siswi di SMP Negeri 4 Leuwiliang tujuannya, bisa menimba ilmu yang lebih tinggi.
''Saya ingin menimba ilmu yang lebih tinggi di sekolah ini. Ingin bisa meraih cita-cita seperti kawan-kawan yang lain, syukur-syukur bisa membahagiakan orang tua,'' papar Siti Aminah penuh semangat.
Karena itu, sambung Siti, dirinya tidak pernah membayangkan suatu saat bisa tampil di hadapan orang nomor satu Indonesia, Presiden Jokowi. ''Wah, nggak pernah kepikiran, tuh'' ujarnya penuh bahagia.
Siti Aminah sangat bersyukur, mendapat kesempatan menimba ilmu di SMP Negeri 4 Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Sebuah sekolah yang terbilang wah di Desa Cibeber, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
Pembangunan SMPN 4 Leuwiliang menelan biaya sebesar Rp 2,6 miliar. Sekolah ini dibangun PT Astra International Tbk di atas bukit di Desa Cibeber 2 lengkap dengan berbagai sarana, termasuk lapangan basket, laboratorium komputer dan biologi, ruang multimedia, perpustakaan, mushalla, hingga ruang kepala sekolah dan ruang guru yang sangat representatif.
Secara resmi, bangunan sekolah yang serba wah itu diserahkan langsung Dirut PT Astra International Tbk, Michael D Ruslim, kepada Pemerintah Kabupaten Bogor yang diterima Wakil Bupati Bogor, Albert Pribadi, Senin (25/8/2008).
SMPN 4 Leuwiliang, Bogor, hanyalah salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) PT Astra International Tbk, yang diberikan kepada masyarakat Cibeber.
Berdasarkan informasi dari Corporate Communication PT Astra International Tbk, Wisnu Wijaya, hingga Juni 2015, data program CSR Grup Astra sebanyak 13.490 sekolah binaan, 188.529 paket beasiswa serta 28.308 guru yang dibina.
Kepada Republika, di ruang kerjanya, Wakil Kepala SMPN 4 Leuwiliang Bidang Akademik, Dra Suparti, mengungkapkan saat ini jumlah siswa yang belajar di SMPN 4 Leuwiliang sebanyak 471 siswa.
Selain berprestasi di bidang seni tari dan karawitan, sejumlah siswa SMPN 4 Leuwiliang juga berprestasi di bidang silat. ''Siswa SMPN 4 Leuwiliang berhasil menyabet juara pertama, kedua dan ketiga pada Kejuaraan Silat Tingkat Jabodetabek tahun 2013,'' ungkap Suparti.
Tak hanya di bidang seni tari dan karawitan serta bela diri silat, para siswa SMP Negeri 4 Leuwiliang, Bogor, juga aktif di bidang futsal, paskibra, pertanian hingga budidaya jamur. ''Alhamdulillah, hasil panen jamur bisa dinikmati seluruh siswa dan guru SMP Negeri 4 Leuwiliang belum lama ini,'' ungkap Suparti semringah.
Ia mengungkapkan, bantuan PT Astra International Tbk untuk mencerdaskan warga Cibeber dan sekitarnya melalui SMPN 4 Leuwiliang ini, sungguh sangat tepat.
''Karena kondisi ekonomi masyarakat di sini sangat kurang. Hadirnya sekolah ini sangat membantu warga,'' ungkap Suparti yang menjadi guru sejak awal berdirinya SMPN 4 Leuwiliang.
Ia juga memuji kesungguhan PT Astra International Tbk yang terus menerus melakukan bimbingan serta bantuan sarana dan prasarana serta pelatihan bagi guru-guru di SMPN 4 Leuwiliang, agar bisa menghasilkan anak didik yang hebat.