REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta mengungkapkan minat Ujian Nasional Computer Based Test (UN CBT) semakin naik. Tahun depan, 838 sekolah berniat mengajukan UN CBT. Kepala UPT Pusat Data dan Sistem Informasi Pendidikan Disdik DKI Jakarta Kadarwati Mardiutama menyatakan, jumlah ini berbeda jauh dengan sebelumnya.
“Yang lalu di Jakarta hanya 30 sekolah yang melaksanakan UN CBT,” ujar Kadarwati, Rabu (21/10).
Dari 838 sekolah, Kadarwati menerangkan, terdapat 413 SMP mengusulkan UN CBT. Kemudian, sekitar 253 SMA dan 172 SMK juga mengusulkan hal yang sama. Dalam pelaksanaan UN CBT, Kadarwati mengaku pemerintah memang tidak memaksa sekolah untuk membeli komputer baru. Disdik DKI Jakarta juga tidak melakukan pengadaan sama sekali. Menurut dia, sekolah hanya perlu memberdayakan fasilitas yang ada secara optimal. Kadarwati menerangkan, pemakaian komputer bisa diakali dengan rasio 1:3. Dengan kata lain, satu komputer bisa digunakan tiga orang dalam tiga shift.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kapuspendik Kemendikbud), Nizam mengatakan jumlah sekolah yang mengusulkan unutk UN CBT pada tahun depan meningkat. Sebanyak 3000 sekolah dari seluruh Indonesia menginginkan pelaksanaan UN CBT.
Pada hakikatnya, Nizam mengaku Kemendikbud tidak memiliki target khusus sekolah yang kelak melakukan UN CBT tahun depan. Kemendikbud tidak memaksa sekolah untuk ikut UN CBT jika belum siap. Dengan banyaknya usulan itu, ia menilai para pendidik nampaknya telah menyadari keunggulan UN CBT daripada UN Paper Based Test (PBT).