REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi tuan rumah Hari Aksara Internasional (HAI) ke-50 Tingkat Nasional 2015 yang digelar selama tiga hari pada 22-24 Oktober 2015. Tema HAI pada tahun ini adalah 'Aksara untuk Menumbuhkan Budi Pekerti'.
Peringatan HAI ke-50 dilaksanakan di Lapangan Karangpawitan, Karawang, dan telah dibuka Kamis (22/10) kemarin. Pada puncak acara, Sabtu (24/10), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, dijadwalkan akan hadir.
"Pada puncak peringatan, Mendikbud akan mencanangkan 'Gerakan Masyarakat Membaca' di hadapan warga belajar Paska Keaksaraan Dasar. Selain itu, Mendikbud juga akan mencanangkan aplikasi Dapodik PAUD dan Dikmas," kata Direktur Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Erman Syamsudin, Jumat (23/10).
Selain itu, akan hadir pula perwakilan UNESCO, Komisi X DPR RI, Eselon I dan II di lingkungan Kemendikbud, Bupati dan Wali Kota se-Jawa Barat, Kementerian/Lembaga terkait, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi se-Indonesia dan Kepala UPT PAUD dan Dikmas se-Indonesia. "Kegiatan yang biasa kami lakukan di Jakarta akan kami bawa ke Karawang, sehingga diperkirakan 2.000 orang akan hadir," ujar Erman.
Hari Aksara Internasional biasa diperingati setiap tanggal 8 September. Namun, Pada tahun 2015 ini, Kemendikbud menetapkan peringatan pada 22-24 Oktober 2015. "Sebenarnya bisa saja diselenggarakan pada 8 September, namun kami terkendala kesiapan tuan rumah," kata Erman.
Ia mengungkapkan Karawang dipilih karena dianggap sebagai wilayah yang proaktif dalam memberantas buta aksara. Karawang pun dinilai Erman memiliki kinerja yang baik dalam upaya memberantas buta huruf.
"Kami mencatat, tahun lalu Karawang berhasil membebaskan 117 ribu orang dari buta huruf. Ini adalah prestasi. Kementerian berharap supaya daerah lain bisa berbuat seperti Karawang," ujar Erman.
Beberapa acara yang akan mengisi rangkaian kegiatan peringatan HAI ke-50 ini adalah pameran HAI dan produk unggulan satuan pendidikan non formal. Selain itu, akan ada pula unjuk karya tulis warga belajar paska keaksaraan dasar oleh 50.000 orang warga belajar di Kabupaten Karawang.
Masih dalam rangkaian acara, juga akan digelar workshop peningkatan mutu layanan TBM untuk pemberdayaan masyarakat. Workshop ini akan mengundang pengelola TBM dan komunitas literasi sebanyak 70 orang.
Selain workshop, kegiatan semiloka penguatan kemitraan Direktorat Pembinaan Pendidikan Kesetaraan (Ditbindiktara) dengan lembaga/organisasi penyelenggara program juga akan digelar. Kegiatan tersebut akan diikuti oleh 100 orang tutor keaksaraan, TBM, paguyuban Rumpin, ikatan pamong belajar Indonesia, Ikatan Penilik Indonesia, dan lain-lain.
Peringatan Hari Aksara Internasional pertama kali dilakukan pada tahun 1966. Perayaan HAI dilandasi oleh semangat untuk memberantas buta aksara di seluruh dunia. Karena itu, HAI di peringati oleh setiap negara untuk mengingatkan pentingnya keaksaraan orang di seluruh dunia.