Ahad 25 Oct 2015 19:02 WIB

Federasi Guru Tunggu Hasil Penyelidikan Kebocoran UN

Rep: C13/ Red: Ilham
Retno Listyarti
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Retno Listyarti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan pada tingkat SMP/sederajat dan SMA/sederajat telah berlalu. Namun Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tidak pernah lupa atas kebocoran soal UN yang tersebar melalui Google Drive sebelum ujian dilaksanakan.

"Kami masih menanti penyelidikan kebocoran UN di Google Drive itu," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti saat diskusi tentang "Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Pendidikan" di Kantor LBH, Jakarta, Ahad (25/10).

Retno juga menegaskan, informasi itu harus dilaporkan ke publik secara terbuka nantinya.

Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui adanya kebocoran naskah UN yang diunggah secara ilegal pada sebuah akun Google Drive. Atas kejadian itu, Kemendikbud telah mengambil langkah cepat dan tegas, melaporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian. Selanjutnya kasus akan ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku.

"Kasus kebocoran soal UN ini sudah kami laporkan ke Bareskrim Mabes Polri untuk ditindaklanjuti," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).

Dugaan awal bocornya soal UN ini berjenis Paper Base Test (PBT). Kebocoran yang tersebar di internet ini dilaporkan seorang pengawas di Jakarta. Pengawas itu menemukan tautan soal UN yang bisa diunduh dua hari sebelum pelaksanaan UN. Soal-soal yang bisa diunduh itu hampir semua mata pelajaran IPA.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement