REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan pada tingkat SMP/sederajat dan SMA/sederajat telah berlalu. Namun Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) tidak pernah lupa atas kebocoran soal UN yang tersebar melalui Google Drive sebelum ujian dilaksanakan.
"Kami masih menanti penyelidikan kebocoran UN di Google Drive itu," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) FSGI, Retno Listyarti saat diskusi tentang "Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Jokowi di Bidang Pendidikan" di Kantor LBH, Jakarta, Ahad (25/10).
Retno juga menegaskan, informasi itu harus dilaporkan ke publik secara terbuka nantinya.
Seperti diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengakui adanya kebocoran naskah UN yang diunggah secara ilegal pada sebuah akun Google Drive. Atas kejadian itu, Kemendikbud telah mengambil langkah cepat dan tegas, melaporkan temuan tersebut ke pihak kepolisian. Selanjutnya kasus akan ditindaklanjuti sesuai proses hukum yang berlaku.
"Kasus kebocoran soal UN ini sudah kami laporkan ke Bareskrim Mabes Polri untuk ditindaklanjuti," kata Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam jumpa pers di kantornya, Rabu (15/4).
Dugaan awal bocornya soal UN ini berjenis Paper Base Test (PBT). Kebocoran yang tersebar di internet ini dilaporkan seorang pengawas di Jakarta. Pengawas itu menemukan tautan soal UN yang bisa diunduh dua hari sebelum pelaksanaan UN. Soal-soal yang bisa diunduh itu hampir semua mata pelajaran IPA.