REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bina Sarana Informatika (BSI) menggelar seminar nasional tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Seminar yang mengusung tema “Guys,Brace Your Self! MEA is Coming” tersebut diadakan di Aula BSI Kalimalang Jakarta, Sabtu (24/10).
Seminar nasional tersebut menampilkan dua nara sumber yaitu Direktur BSI Naba Aji Notoseputro, dan Ketua Prodi Bahasa Ingris STIBA Nusa Mandiri Arif Hidayat. Tak kurang dari 250 orang menghadiri seminar tersebut, baik mahasiswa BSI maupun dari mahasiswa umum.
Acara seminar MEA ini menampilkan pembawa acara dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Moderator adalah Presiden Mahasiswa BEM BSI Hamdan Tho’if.
Naba Aji Notoseputro memaparkan guna menghadapi datangnya MEA, mahasiswa harus membekali diri dengan soft skill maupun hard skill. “Softskill, mahasiswa harus selalu melakukan kejujuran akademik, dan disiplin dalam perkuliahan,” ujar Naba.
Sedangkan hard skill, kata Naba, mahasiswa harus terus mengasah keterampilannya secara penuh, tidak setengah-setengah dalam mengembangkan keahliannya baik di bidang IT, networking, ekonomi dan lain-lain. “Mahasiswa harus mempunyai sertifikat keahlian guna menghadapi MEA,” tegas Naba.
Tak kalah pentingnya adalah memiliki life skill. “Mahasiswa juga harus siap dengan kemampuan yang dimilikinya untuk mau dan berani menghadapi problematika hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara produktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi, sehingga akhirnya mampu mengatasinya,” papar Naba.
Naba menjelaskan, persaingan di era MEA mencakup berbagai hal, Free Flows of Good, Free Flow of Service, Free Flows of Investmen, Free Flows of Capital dan Free Flows of Skilled Labor. “Guna menghadapi MEA diperlukan strategi untuk menghadapinya,” tutur Naba.
Ia mencontohkan pentingnya bangga terhadap Indonesia dengan menggunakan produk Indonesia, meningkatkan pendidikan bangsa Indonesia di kawasan ASEAN dengan meningkatkan jurnal publikasi ilmiah internasional, meningkatkan index kualitas pendidikan serta meningkatkan ranking perguruan tinggi di negara-negara ASEAN.