Senin 02 Nov 2015 17:14 WIB

Panasonic Bekali Mahasiswa Tentang Kewirausahaan

Wirausaha/ilustrasi
Wirausaha/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Universitas Budi Luhur (UBL) menghadirkan CEO PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Mr Ichiro Suganuma, pada Sabtu 24 Oktober 2015. Dia menjadi pembicara pada seminar tentang kewirausahaan di hadapan ratusan mahasiswa UBL.

Pada kesempatan itu,  Mr Suganuma menyampaikan, untuk menjadi seorang entrepreneur, butuh perjuangan keras dan semangat yang tinggi. Karena itu, para sarjana baru maupun profesional muda perlu memiliki potensi dan skill untuk menjadi seorang entrepreneur atau pengusaha formal yang tangguh serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Misalnya saja ketika PT Panasonic mulai go public di Indonesia.

"Kerjasama PT Panasonic dan PT Gobel memiliki sejarah dan kenangan yang sangat indah dengan bangsa Indonesia. Semua ini tidak terlepas dari peran para entrepreneur muda," kata Suganuma melalui siaran pers dari UBL yang diterima Republika.co.id, Senin (2/11).

 

Dalam materi pokok seminar tersebut, Mr Suganuma menyampaikan judul 'Hitozukuri for Monozukuri' atau 'Make People before Product' yang berarti menciptakan manusia sebelum menciptakan barang. Ini sebagai prinsip manajemen yang digunakan perusahaannya.

"Hitozukuri atau menciptakan manusia dilakukan dengan membentuk pola pikir dan mengubah perilaku, membangun kapasitas kerja, membangun komitmen terhadap standart yang diminta. Bila sudah terbentuk, otomatis manusia tersebut akan menciptakan kebanggaan, keterampilan dan dedikasi dalam bekerja," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement