REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Provinsi Maluku menyimpan potensi luar biasa. Salah satunya adalah kekayaan sumber daya alam kelautan, hasil bumi, tambang dan pariwisata, Tidak salah bila Maluku menjadi tujuan yang “menggiurkan” bagi bangsa-bangsa Eropa dari dulu.
Karena itu, kata Ketua Tim Penyusun Road Map Pendidikan dalam rangka mewujudkan Maluku Bermutu Prof Dr T G Ratumanan MPd, mutu sumber daya manusia (SDM) Maluku harus ditingkatkan.
“Dengan berbekal SDM yang bermutu, Maluku siap menjadi provinsi terdepan dalam pemberdayaan berbagai keunggulan lokal dan siap menjadi icon pendidikan kemaritiman yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia,” kata Ratumanan dalam siaran pers, Senin (2/9).
Ratumanan mengungkapkan hal tersebut seusai rapat dengan tim Indonesia Bermutu di Ambon, Maluku, Ahad (1/11). Indonesia Bermutu diwakili oleh Deni Hadiana, Agung, dan Zulfikri Anas.
Ratumanan menambahkan, hal yang harus dipahami adalah Maluku merupakan daerah kepulauan yang memiliki karakter berbeda dengan daerah contonental. “Kesalahan kita selama ini ini adalah membuat perencanaan pembangunan, khususnya di bidang pendidikan mengikuti pola penganggaran continental,” ujarnya.
Menurutnya, jarak tempuh 6 km di daerah kepulauan membutuhkan biaya berpuluh-puluh kali lipat dibandingkan dengan daerah continental. Belum lagi soal waktu.
“Kondisi ini akan mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program-program yang dicanangkan. Misalnya dalam membangun RKB dan pelatihan guru, kita harus perhitungkan kondisi medan dan persebaran penduduk,” tutur Ratumanan yang juga pengajar di FKIP Universitas Pattimura.
Untuk itu, kata Ratumanan, dalam rancangan Road Map yang tengah disusun tersebut, agar pembangunan pendidikan lebih efektif, maka dibentuk gugus-gugus yang menyatukan daerah-dearah sekitar. “Hal ini untuk menjaga agar disparitas yang ada dapat diatasi dengan baik,” papar Ratumanan juga ketua Lembaga Pengkajian di Bidang Pendidikan.