REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Chevron Geothermal Salak Ltd (CGS) tengah membangun Geothermal Science Center di lokasi perusahaan di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Sarana tersebut rencananya menjadi pusat infomasi dan penelitian panas bumi di Indonesia.
‘’ Saat ini masih dalam tahap pembangunan gedung,’’ ujar Shared Services Coordinator CGS Ali Sahid kepada wartawan di Sukabumi Rabu (4/11).
Lokasi gedung tersebut berada tepat di depan pintu masuk kawasan perusahaan CGS di Sukabumi. Rencananya, gedung tersebut akan rampung dibangun pada semester pertama 2016.
Pembangunan gedung in, terang Ali, dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai energi panas bumi. Pasalnya, selama masih ada sejumlah asumsi yang kurang tepat mengenai panas bumi.
Kehadiran gedung ini, lanjut Ali, untuk memudahkan bagi para peneliti atau akademisi dalam memperdalam pengetahuan panas bumi.
Selama ini, pengunjung yang datang ke CGS berasal dari kalangan perguruan tinggi dan pemerintah daerah yang wilayahnya berpotensi dalam energi panas bumi. Kunjungan juga datang dari warga sekitar perusahaan yang ingin tahu operasional produksi panas bumi.
‘’ Ketika melihat langsung, semua asumsi negatif sebelumnya bisa turun,’’ imbuh Ali.
Besarnya animo ke CGS kata Ali, disebabkan faktor geografis operasional CGS yang dekat dengan Jakarta.
Selain itu, CGS merupakan produksi geothermal yang paling kompleks karena terdiri atas dua fase, yakni fasa uap dan fase air.
‘’ Kondisi ini sangat baik dalam pembelanjaran bagi pemerintah dan masyarakat luas,’’ terang Ali.
Diakui dia, wilayah kerja panas bumi (WKP) CGS merupakan satu-satunya yang memiliki dua fase uap air dan air di Indonesia.