Jumat 13 Nov 2015 23:08 WIB

BSI akan Gelar Seminar Nasional Kejahatan Multimedia di Media Sosial

Dosen BSI dan praktisi IT Mochammad Wahyudi (kiri), dan Direktur BSI Naba Aji Notoseputro (ketiga dari kiri) seusai Seminar Nasional IT, Ethics, Regulation and Cyber Law I beberapa waktu lalu.
Foto: Dok BSI
Dosen BSI dan praktisi IT Mochammad Wahyudi (kiri), dan Direktur BSI Naba Aji Notoseputro (ketiga dari kiri) seusai Seminar Nasional IT, Ethics, Regulation and Cyber Law I beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Jejaring sosial dan sosial media memang tengah marak saat ini. Media sosial memberikan kemudahan bagi penggunanya baik dari pertukaran informasi hingga sebagai media pemasaran bagi perusahaan.

 

Kemudahan yang disajikan tersebut menjadi hak semua orang, tanpa terkecuali. Oknum yang menyalahgunakan fungsi jejaring sosial untuk hal-hal negatif juga akan ikut merasakan kemudahan tersebut.

Saat ini, telah banyak tindakan kejahatan yang dilaporkan terjadi melalui perantara jejaring sosial, seperti kasus penipuan, pemalsuan akun,  “bullying”, pelecehan, pencemaran nama baik dan lain-lain di media sosial.

“Tentunya fenomena ini sungguh memprihatinkan dan menjadi fokus bagi semua pihak,” kata dosen  Bina Sarana Informatika (BSI) dan praktisi IT Dr Mochammad Wahyudi MM, MKom, MPd, CEH, CHFI, Jumat (13/11).

Terkait hal tersebut, Wahyudi yang bersertifikasi internasional di bidang hacking dan IT Forensic dari EC Council, menambahkan, BSI Yogyakarta bekerja sama dengan Polda  Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyelenggarakan Seminar Nasional IT, Ethics, Regulation and Cyber Law III di HOM Platinum Hotel, Yogyakarta, Selasa (17/11).

Seminar yang mengusung tema “Kejahatan Multimedia di Media Sosial” itu  akan diisi oleh Wahyudi dan Kombes Pol Antonius Pujianto  SH dari Polda DIY.

“Selain menambah wawasan tentang kejahatan di sosial media,  diharapkan dengan adanya seminar ini  kita dapat berperan sebagai agen perubahan untuk menciptakan dan mengenalkan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ke masyarakat dengan tujuan yang bijak dan  upaya pencegahan memerangi kejahatan cyber yang modusnya semakin beragam,” papar Mochammad Wahyudi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement