Senin 16 Nov 2015 18:33 WIB

Minat Pelajar SMA Berkunjung ke Museum Rendah

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
  Pengunjung mengamati koleksi Museum Memorial HM Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung mengamati koleksi Museum Memorial HM Soeharto di Kemusuk, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM- Jumlah kunjungan pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) relatif rendah dibandingkan dengan pelajar SMP, SD, TK dan PAUD. Kepala Museum NTB, Baiq Maya Rahmayati mengatakan  penyebab alasan rendahnya angka kunjungan masih belum diketahui.

“Pelajar SMA lebih rendah dibandingkan dengan pelajar yang lainnya namun angkanya tidak menurun. Sampai saat ini masih belum tahu alasannya kenapa,” ujarnya, Senin (16/11).

Bahkan, menurutnya, pelajar di SMA 2 Mataram yang berada tidak jauh dari Museum relatif sepi berkunjung. Oleh karena itu, dirinya berharap agar sekolah bisa mendorong agar para pelajarnya bisa berkunjung ke museum. Tidak hanya itu, museum akan menambah koleksi buku pada 2016 mendatang.

“Kunjungan anak sekolah terus meningkat meski tren SMA menurun, PAUD, TK, SMP dan SMA serta wisatawan asing. Anak PAUD, TK dan SMP saat berada di museum senang melihat koleksi binatang. Sementara wisatawan asing dan luar daerah tertarik dengan hal unik,” katanya.

Ia menuturkan, jumlah anggaran 2016 pada APBD mencapai Rp 5 Miliar meningkat dibandingkan anggaran 2015 yang hanya sebesar Rp 3 Miliar. Tidak hanya itu, dirinya berharap agar terdapat anggaran tambahan dari APBN. Sebab, direncanakan akan membangun museum dengan koleksi geologi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement