Rabu 25 Nov 2015 08:10 WIB

STEM Integrasikan Matematika dan Teknologi dalam Keseharian

Ibu memantau pendidikan anak sejak dini (ilustrasi).
Foto: Republika/Amin madani
Ibu memantau pendidikan anak sejak dini (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan global membawa kemajuan di berbagai bidang. Termasuk di sektor pendidikan. Salah satu yang berkembang dalam beberapa tahun terakhir adalah sistem pendidikan berbasis Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).

Metode yang telah berkembang di sejumlah negara maju dan berkembang dalam beberapa tahun terakhir ini, merupakan model pembelajaran yang menerapkan pembelajaran tematik integratif karena menggabungkan empat bidang pokok dalam pendidikan. Yakni pengetahuan, teknologi, matematika dan enjineering.

"Perpaduan keempat bidang pokok tersebut yang kemudian diaplikasikan dalam satu bentuk yang kontekstual," ujar Indra Charismiadji, Direktur Utama Eduspec Indonesia, Selasa (24/11).

Indra mencontohkan saat siswa diminta mencari kecepatan satu mobil yang bergerak dari satu titik ke titik yang lainnya. Jika selama ini hanya sebatas teori, di metode STEM, dengan penggabungan Computer Science membuat pemecahan masalah tersebut dapat diaplikasikan secara langsung.

"Jadi dengan metode STEM kita membangun itu, dipraktikkan langsung dan menjadi hal yang kontektstual," kata dia.

Melalui metode STEM juga, proses pembelajaran melibatkan tujuh keahlian utama bagi siswa abad 21. Yakni kolaborasi, kreatif, berpikir kritis, komputerisasi, pemahaman budaya serta mandiri dalam belajar dan berkarier.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement