REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Pakar pendidikan Zufikri Anas MEd mengatakan fungsi penilaian dalam proses belajar mengajar adalah untuk mengetahui dan mengecek apa yang sudah dikuasai atau dicapai oleh siswa dan yang belum. “Hal itu penting agar guru tahu apa yang dibutuhkan oleh anak selanjutnya, sehingga proses pembelaran menjadi efektif,” kata Zulfikri Anas.
Dalam hal ini, ujar Zulfikri, penilaian bukan memberi nilai atau menjustifikasi tetapi untuk menentukan tindak lanjut yang sesuai kebutuhan anak agar kompetensi anak berkembang.
“Di sini antara proses penilaian dan pembelajaran menjadi satu kesatuan,” kata Zulfikri Anas pada seminar pendidikan bertajuk “Penguatan Ekosistem Sekolah Bermutu” di Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11).
Untuk itu, kata peneliti Indonesia Bermutu itu, guru perlu data tentang perkembangan anak dari waktu ke waktu secara utuh termasuk pengetahuannya, keterampilannya dan sikapnya.
“Kalau sudah begitu sebetulnya di akhir pembelajaran guru memiliki peta kemajuan belajar pada hari itu,” papar Zulfikri yang membawakan makalah “Pembelajaran yang Efektif Berdasarkan Penilaian Otentik”.
Zulfikri menambahkan, data yang dia perlukan hari itu adalah data yang ekstrem, yakni siapa yang paling menguasai, siapa yang belum menguasai, dan di komponen apa. “Dengan peta itu, guru dapat membimbing anak sampai dia mencapai kompetensi maksimumnya yang bersangkutan,” tutur Zulfikri.
Jika guru sudah seperti itu, pada akhir semester dia tinggal membagikan informasi tersebut kepada anak dan orang tua dalam bentuk rapor. “Jadi, sebetulnya, data rapor tersebut sudah terkumpul sejak awal semester,” ujar Zulfikri Anas.