Ahad 29 Nov 2015 07:08 WIB

Jangan Jadi Guru “By Accident” (Bagian 2-Habis)

Pakar pendidikan Dr Misbah Fikrianto menyampaikan pemaparan pada   seminar pendidikan bertajuk “Penguatan Ekosistem Sekolah Bermutu” di kampus Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11).
Foto: Irwan Kelana/Republika
Pakar pendidikan Dr Misbah Fikrianto menyampaikan pemaparan pada seminar pendidikan bertajuk “Penguatan Ekosistem Sekolah Bermutu” di kampus Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pakar pendidikan Dr Misbah Fikrianto punya pesan penting untuk para guru agar menjadi guru yang sukses dan mampu menginspirasi para murid. Hal itu disampaikannya saat mengisi seminar pendidikan bertajuk “Penguatan Ekosistem Sekolah Bermutu” di kampus Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11).

Menurutnya, seorang guru yang ingin sukses harus mempunyai target dan jadwal waktunya. “Dia harus mempunyai road map apa yang ingin  dicapainya pada  semester sekarang, semester depan, dan tahun berikutnya. Dia harus tahu apa yang perlu dia tingkatkan,” ujar Misbah.

Misbah mengungkapkan, banyak guru (juga dosen) yang sudah merasa cukup dengan apa yang dia  miliki saat ini. Mereka malas meningkatkan kemampuan atau kompetensi karena merasa sudah cukup.

“Kita menganggap  semua materi pelajaran sudah ada di dalam diri kita, padahal  kalau kita melakukan improve, ada materi yang terlewatkan,” papar Misbah.

Kunci yang tidak kalah pentingnya untuk menjadi guru yang sukses, kata Misbah, adalah kerja sama. “Manusia, termasuk di dalamnya guru,  tidak bisa hidup sendiri. Kita harus berjamaah. Karena itu bekerja samalah dengan guru-guru yang lain maupun komponen pendidikan lainnya di sekolah,” kata Misbah Fikrianto.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement