REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah di Frankfurt, Jerman, Indonesia kembali terpilih menjadi negara tamu dalam Europalia Arts Festival di Belgia. Acara dua tahunan ini akan diselenggarakan pada September 2017 hingga Januari 2018.
Duta Besar (Dubes) Belgia di Indonesia Patrick Herman mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan talenta. Negeri Khatulistiwa ini juga memiliki kreativitas dan literatur yang luar biasa.
“Ini sudah dibuktikan di Frankfurt baru-baru ini dalam hal lukisan, musik dan sebagainya,” kata Patrick di Gedung A, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta, Senin (7/12).
Menurut Patrick, festival budaya dan kesenian di Eropa dalam detik ini momen tepat. Pasalnya belakangan, dunia lebih mengulas masalah-masalah yang saat ini berkembang. Misal, lanjut dia, masalah utang Yunani dan krisis migrasi. Kondisi ini seolah-olah memberikan kesan Eropa dalam ambang jurang.
Hadirnya festival ini di Eropa, Patrick menganggap, menjadi momen tepat melawan teror dan ideologi-ideologi radikal. Dalam hal ini, lanjut dia, baik yang berkembang di Asia Tenggara maupun di Eropa. Upaya ini jelas membutuhkan perpaduan tindakan sosial, keamanan dan kepercayaan terhadap pemerintah. Sehingga, tambah dia, bisa menjadikan situasi yang lebih seimbang.
Menurut Patrick, Europalia adalah perayaan seni, keindahan dan perayaan keterbukaan serta persahabatan. “Tidak ada momen yang buruk untuk merayakan seni dan mempromosikannya. Ini adalah momen tepat dan baik,” kata Patrick.
Patrick menegaskan, momen ini tidak hanya penting bagi Indonesia, tapi Belgia dan Eropa juga. Dia berharap festival ini bisa sukses mengangkat budaya yang unik dan popular. Selain itu, visi Indonesia dalam festival ini juga bisa terlaksana dengan baik.