REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ingin merayakan hari jadinya pada 13 Desember nanti. Rencana itu mendapat tentangan dari dua Kementerian. Di balik rencana PGRI itu ternyata sejumlah guru di Jakarta mengaku tidak tahu menahu perihal rencana tersebut.
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Yuddy Chrisnandi mengimbau seluruh guru untuk tidak mengikuti perayaan guru yang diselenggarakan PGRI pada 13 Desember nanti. Hal itu diungkapkan melalui surat edaran perayaan hari guru 2015 yang ditunjukkan kepada seluruh gubernur, bupati/walikota, kepala dinas pendidikann provinsi maupun kabupaten/kota.
Meski MenpanRB sudah menyatakan surat edaran itu, para guru sebenarnya bahkan tidak tahu menahu soal akan diselenggarakannya hari guru pada 13 Desember itu. Salah satu guru bimbingan konseling di SMAN 26 Tebet Jakarta, Lilfayeti mengaku tidak tahu soal rencana itu.
Ia pun merasa bingung mengenai alasan dilaksanakannya hari guru lagi, padahal perayaan itu sudah dilakukan pada 25 November lalu. "Hari guru kan sudah dilaksanakan 25 November. Saya tidak tahu kalau PGRI mau merayakannya lagi pada 13 Desember nanti," ujarnya pada Jumat, (11/12).
Sementara itu, guru MTS Daarusalaam, Dina Haryani juga merasa tidak ada pemberitahuan dari pihak sekolah mengenai rencana itu. Menurut guru seni budaya itu, pihak pengelola sekolah maupun guru-guru lainnya tidak pernah membicarakan perayaan tanggal 13 Desember itu. Sehingga ia merasa aneh lantaran sebenarnya hari guru sudah dirayakan sebelumnya.
"Saya pun tidak dapat informasi apa-apa dari sekolah dan guru-guru kalau ingin diadakan hari guru tanggal 13 Desember," kata guru yang telah mengajar sejak 2007 itu.
Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ikut mengeluarkan surat edaran perihal perayaan hari guru yang diselenggarakan PGRI pada 13 Desember mendatang. Dalam surat yang ditandatangani pada 9 Desember ini mengungkapkan, pemerintah pusat sebenarnya telah menyelenggarakan rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2015. pemerintah pun tidak akan mengorganisasi lebih lanjut berbagai seremonial terkait Hari Guru Nasional 2015 dengan alasan efisiensi.
Baca juga:
80 Persen Orang Terlantar di Tangerang Korban Kejahatan