Jumat 11 Dec 2015 23:26 WIB

Para Guru Bogor Kemungkinan tak Hadiri Rangkaian HGN GBK

Rep: C34/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang murid menghadiahkan bunga kepada gurunya saat upacara peringatan Hari Guru Nasional di SDN 1 Banda Aceh, Rabu (25/11).
Foto: Antara/Ampelsa
Seorang murid menghadiahkan bunga kepada gurunya saat upacara peringatan Hari Guru Nasional di SDN 1 Banda Aceh, Rabu (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para guru di Kota Bogor kemungkinan tidak akan berpartisipasi dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional (HGN) di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Ahad (13/12) nanti. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Fahrudin.

"Sepertinya tidak, sampai hari ini kami belum mendapatkan pemberitahuan dari PGRI Kota Bogor untuk mengirimkan perwakilan," ungkap Fahrudin kepada Republika.co.id, Jumat (11/12).

Ia menyampaikan, PGRI selalu berkoordinasi dengan Disdik dalam seluruh kegiatan. Misalnya, saat akan berpartisipasi dalam kegiatan HGN 2015 bersama Presiden Joko Widodo 24 November 2015 lalu.

Kala itu, PGRI Kota Bogor mengirimkan empat orang perwakilan yang diketahui oleh Disdik dan telah berkoordinasi sejak seminggu sebelumnya. Ia berasumsi para guru di Kota Bogor tak berpartisipasi karena tak ada kabar apapun hingga H-2 kegiatan.

"Kalau permintaan resmi PGRI biasanya kami adakan rapat untuk mengatur dan mempelajari kegiatannya, apakah relevan atau tidak," tuturnya. (Baca: Guru Mengaku tak Tahu PGRI Rayakan Hari Guru 13 Desember)

Fahrudin menyampaikan, Disdik Kota Bogor telah menerima surat edaran imbauan tak menghadiri rangkaian acara PGN dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB). Namun, secara pribadi, ia tak bermasalah dengan adanya perayaan lanjutan tersebut asalkan tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di lapangan.

Salah satu pengajar, Yudiansyah, mengaku tak akan hadir dalam kegiatan Ahad nanti. Namun, bukan berarti Guru Bimbingan Konseling (BK) di SMKN 4 Bogor itu tak mendukung program PGRI.

Yudi berkata tetap mendukung penuh program-program PGRI. Di sisi lain, ia memaklumi pula surat imbauan dari Kemenpan-RB agar agenda itu tak dilanjutkan.

"Adanya larangan pasti berkaitan dengan keamanan dan ketertiban di ibu kota, supaya tidak crowded," kata pria 32 tahun itu.

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi mengimbau seluruh guru untuk tidak mengikuti rangkaian PGN 2015. Imbauan itu disampaikan Yuddy melalui surat edaran perayaan Hari Guru 2015 bernomor B/3903/M.PANRB/12/2015 yang dirilis Selasa (8/12).

Menteri Yuddy meminta para guru di seluruh Indonesia fokus memberikan pelayanan pendidikan berkualitas kepada peserta didik alih-alih berkumpul di Jakarta. Ia berkata, hal itu menjadi bentuk pertanggungjawaban profesional seorang guru kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement