Sabtu 12 Dec 2015 20:44 WIB

Pemkot Padang Raih Anugerah Peduli Pendidikan 2015

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Hafil
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah
Foto: antara
Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang meraih penghargaan 'Anugerah Peduli Pendidikan (APP) 2015'. Kota Padang menjadi satu-satunya daerah di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) , Anies Baswedan di Gedung Ki Hadjar Dewantara, Senayan, Jakarta, Jumat (11/12) lalu.

Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, Kota Padang dinilai berhasil menuntaskan buta aksara. Selain itu, Padang juga dirasa mampu melaksanakan program wajib belajar 12 tahun dengan baik.

"Pendidikan gratis 12 tahun dan memasukan pendidikan menjadi program unggulan, adalah sebagian dari bentuk kepedulian pemerintah Kota Padang dalam pelayanan pendidikan," tuturnya di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Sabtu (12/12).

Mahyeldi menuturkan, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, untuk mendorong partisipasi semua pihak. Khususnya, kata dia, agar lebih banyak pihak yang peduli terhadap  pelayanan pendidikan. Mendikbud berharap, Kota Padang dapat mewujudkan visi sebagai daerah yang mampu mewujudkan pendidikan yang bermutu, berprestasi dengan semangat kebersamaan.

Selama ini, ia mengatakan, melalui Dinas Pendidikan Kota Padang, Pemkot menciptakan program kreatif agar mendapat dukungan dari masyarakat. Dukungan tersebut, ia melanjutkan, membuat lahirnya sejumalh lembaga yang peduli terhadap pendidikan, salah satunya organisasi bersama peduli pendidikan (Gema Pendik). Organisasi tersebut, ujar Mahyeldi, melibatkan unsur masyarakat dan Pemkot dalam mengentaskan sejumlah masalah pendidikan di Kota Padang. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement