Jumat 18 Dec 2015 01:40 WIB

Universitas Bosowa Buka Fakultas Kedokteran

Menristek Dikti Moh Nasir (kedua dari kiri) menyerahkan secara simbolis surat izin membuka Fakultas Kedokteran kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksa Mahmud (pengelola Universitas Bosowa Makassar) H M Aksa Mahmud (ketiga dari kanan). Universitas Bosowa akan membuka Fakultas Kedokteran mulai tahun kuliah 2016/2017.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Menristek Dikti Moh Nasir (kedua dari kiri) menyerahkan secara simbolis surat izin membuka Fakultas Kedokteran kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksa Mahmud (pengelola Universitas Bosowa Makassar) H M Aksa Mahmud (ketiga dari kanan). Universitas Bosowa akan membuka Fakultas Kedokteran mulai tahun kuliah 2016/2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Universitas Bosowa Makassar  mulai tahun kuliah 2016/2017 akan membuka Fakultas Kedokteran. Hal itu setelah Menristekdikti Moh Nasir  mengeluarkan surat izin terhadap universitas tersebut membuka Fakultas Kedokteran.

Surat izin tersebut secara simbolis diserahkan oleh Menristek Dikti Moh Nasir kepada Ketua Dewan Pembina Yayasan Aksa Mahmud (Pengelola Universitas Bosowa) H M Aksa Mahmud di Kantor Menristek Dikti Jakarta, Kamis (17/12).

Menristek mengatakan, pihaknya akan menyerahkan surat izin membuka Fakultas Kedokteran kepada sejumlah universitas secara serentak sebelum akhir Desember 2015.

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor Universitas Bosowa Prof Dr Ir Saleh Pallu Mg, Ketua Yayasan Aksa Mahmud  Melinda Aksa, dan Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Universitas Bosowa Dr Sutrisno Muslimin MSi.

Juga hadir sejumlah profesor dalam bidang kedokteran yang  akan bergabung dengan Fakultas Kedokteran Unibos. Mereka adalah Prof Dr Idrus Paturusi  (mantan Rektor Universitas Hasanuddin, Makassar), dan Prof Dr Husin Taura, Prof Dr Alwi Muhibuddin.

Moh Nasir dalam kesempatan tersebut berpesan kepada pihak Universitas Bosowa Makassar agar mengelola Fakultas Kedokteran tersebut dengan sebaik mungkin, sehingga memberikan manfaat sebesar mungkin bagi masyarakat. “Jangan sampai ada masyarakat yang dirugikan. Jangan jadikan masyarakat sebagai sapi perahan,” tegas Menristek Dikti.

Moh Nasir juga mengingatkan Universitas Bosowa agar menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG) dalam mengembangkan dan memajukan Fakultas Kedokteran tersebut.

“Peningkatan kualitas harus terus-menerus dilaksanakan. Saya mengharapkan Universitas Bosowa menjadi salah satu universitas terkemuka kelas dunia  di  kawasan timur Indonesia,” papar  Moh Nasir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement