REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pendidikan vokasi di Indonesia sangat dibutuhkan dan dikembangkan. Jalur pendidikan vokasi dapat dilihat dari keunggulan dalam hard skill dan soft skill.
Kasibdit Kerja Sama Perguruan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) R Purwanto PhD mengatakan bahwa politeknik harus eksis dan berkembang serta sejajar dengan pendidikan akademik.
“Kami dari Direktorat Pembinaan Kelembagaan Iptek dan Dikti menyediakan banyak program yang dapat diikuti oleh politeknik, di antaranya Hibah Konsorsium Keilmuan, Hibah Bantuan Fasilitasi Kerja Sama Internasional, Joint Working Group dengan Taiwan, Perancis, dan Jepang, serta inisiasi model kerja sama dengan industri,” kata Purwanto dalam pertemuan Politeknik Negeri se-Indonesia di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (16/12).
Pertemuan tersebut digelar Rabu-Kamis (16/12-7/12), dan diikuti oleh 15 Politeknik Negeri Se-Indonesia. Pada pertemuan tersebut, Politeknik berkomitmen untuk mendukung dan berpartisipasi pada Program Hibah Konsorsium, Permata, dan Politeknik Expo.
Kegiatan Politeknik Expo baru akan dimulai pada tahun 2016 yang konten kegiatannya, di antaranya Internasional Seminar, Exhibition, Model Kerja Sama Industri, Awarding Politeknik, dan lainnya. Konsep Politeknik Expo masih disempurnakan.
Alfansuri dari Politeknik Negeri Bengkalis mengatakan, Politeknik harus menghasilkan program sumber daya manusia (SDM) terampil sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lain.