REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pendidikan vokasi di Indonesia sangat dibutuhkan dan dikembangkan. Jalur pendidikan vokasi dapat dilihat dari keunggulan dalam hard skill dan soft skill. Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Politeknik Negeri se-Indonesia yang digelar di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu-Kamis (16/12-17/12).
“Politeknik sangat berpotensi untuk memberikan solusi menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. Sebagai contoh Politeknik Negeri Samarinda bekerja sama dengan Politeknik Negeri Banjarmasin dan Perguruan Tinggi di Thailand serta Australia untuk Program Konsorsium Alat Berat,” kata Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dari Politeknik Negeri Samarinda Alwathan.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Politeknik Negeri Media Kreatif Misbah Fikrianto berharap tahun 2016 kegiatan Hibah Konsorsium, Permata, dan Politeknik Expo dapat berjalan dengan baik dan mendapat dukungan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.
“Kerja sama antar Politeknik harus dilakukan baik sesama Konsorsium keilmuan sejenis maupun lintas sesuai kebutuhannya,” ujar Misbah Fikrianto.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dari Politeknik Negeri Pontianak Nina Utin mengatakan, secara praktik Politeknik sangat memberikan kontribusi untuk kemajuan industri dengan SDM terampil.
“Saat ini Politeknik Negeri Pontianak mengembangkan kerja sama dengan Perguruan Tinggi di Perancis untuk pengembangan program mahasiswa dan dosen vokasi. Semoga yang dilakukan memberikan karya nyata untuk pendidikan di Indonesia,” kata Nina Utin.