REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Para guru Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) dari seluruh Indonesia mengikuti workshop dengan tema “Penyusunan Program dan Pengembangan Modul Bagi Guru TIK”. Workshop tersebut diadakan Hotel Singgasana Makassar, Sulawesi Selatan, 21-23 Desember 2015.
Saat membuka workshop, Senin (21/12), kepala dinas pendidikan Kota Makassar yang diwakili oleh Salam Soba, mencontohkan, perkembangan TI di dunia pendidikan adalah dilakukan sosialisasi ujian CBT yang tentu memerlukan peran guru TIK dalam prosesnya. “Karena itulah peranan guru TIK menjadi sangat penting,” ujar Salam.
Salam mengharapkan workshop ini bisa menghasilkan sesuatu yang berguna dalam peran guru TIK dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Peresmian workshop itu ditandai dengan penyematan tanda peserta kepada peserta dari Sorong, Papua yang diwakili Dariya dan Kepulauan Anambas, Natuna atas nama Wisnu.
Selanjutnya dilakukan penyerahan plakat cindera mata dari Federasi guru TIK dan KKPI Nasional (FGTIKKNAS) kepada pihak LP3TK KPTK yang diserahkan oleh Ketua FGTIKKNAS Firman Oktora dan diterima oleh pihak LP3TK KPTK yang diwakili oleh Mahfud Junaedi.
Dalam kesempatan tersebut Mahfud Junaedi memberikan penjelasan tentang lembaga LP3TK KPTK, terutama tentang peranan dan fungsi LP3TK KPTK dalam peningkatan kompetensi GTK di Indonesia.
Acara selanjutnya diisi oleh pembicara dari CISCO Indonesia, Adri yang menerangkan tentang Program dari CISCO yang berkaitan dengan dunia pendidikan.
“Pada akhir sesi hari pertama FGTIKKNAS memberikan cinderamata kepada peserta dari kabupaten Maumere Papua Nurjanah yang pada kondisi hamil masih bisa menyempatkan diri hadir untuk pendidikan TIK Indonesia yang lebih baik,” kata fasilitator M Eko Syafrudien (Guru TIK SMA Bosowa Bina Insani Kota Bogor).