REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Himpunan Mahasiswa Departemen Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata (Himakova) Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor (IPB) memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) 2015.
Kegiatan Studi Konservasi Lingkungan (Surili) yang digelar selama 13 tahun terakhir tercatat sebagai studi berkelanjutan terlama di Indonesia.
Dua mahasiswa perwakilan Himakova IPB, Bangkit Maulana dan Rizka Sya’bana Azmi memaparkan bahwa Surili adalah program unggulan Himakova berupa ekspedisi bertema lingkungan yang fokus pada eksplorasi keanekaragaman hayati dan sosial budaya masyarakat.
Ini adalah ekspedisi terbesar di Indonesia yang dilakukan mahasiswa dengan jumlah peserta tahunan mencapai 80 orang.
"Surili ini sudah rutin dilakukan sejak 2003 di seluruh kawasan konservasi di Indonesia dari Sabang sampai Merauke," kata Rizka kepada Republika, Senin (28/12).
Kelompok mahasiswa ini melakukan pengambilan data selama tiga hingga empat pekan di lapangan. Rizka mengatakan Surili Himakova rutin menyapa Indonesia lebih dekat, merekam setiap jengkal keindahan alam dan kekayaan budaya tanah air.
Dosen Fakultas Kehutanan IPB, Haryanto R Putro memaparkan pengajuan rekor ini awalnya diinisiasi sebagai refleksi 30 tahun perjalanan Himakova berkarya dan berbakti untuk negeri. Penghargaan ini tak sekadar eksistensi organisasi, namun juga wujud kerja keras seluruh anggota Himakova selama ini.
"Semoga ini menjadi cambuk Himakova untuk terus berbuat lebih dan berbakti untuk negeri," ujarnya.
Sejauh ini Surili Himakova sudah mengeksplorasi 13 taman nasional di Indonesia, seperti Taman Nasional (TN) Bukit Baka Bukit Raya di Kalimantan Barat dan Tengah, TN Kerinci Seblat di Jambi, TN Way Kambas di Lampung, TN Manupeu Tanadaru di Nusa Tenggara Timur, dan TN Manusela di Maluku.
Kegiatannya didokumentasikan secara apik melalui tulisan, laporan ilmiah, laporan semi popular, film dan seminar nasional.
Kegiatan ini diselenggarakan melalui kerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Konservasi Sumberdaya Alam, Balai Taman Nasional, lembaga kemahasiswaan IPB, Perguruan tinggi non-IPB, serta berbagai lembaga swadaya masyarakat, media partner dan perusahaan.